Market

Kekhawatiran Inflasi dan Suku Bunga Batasi Penguatan Wall Street

Wall Street mengakhiri sesi bergejolak dengan sedikit lebih tinggi pada penutupan perdagangan Senin atau Selasa (7/6/2022) pagi WIB. Hal ini tertopang oleh keuntungan di Amazon.com dan saham pertumbuhan berkapitalisasi besar lainnya. Sementara berlanjutnya kekhawatiran pasar atas inflasi dan suku bunga justru membatasi kenaikan.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 16,08 poin atau 0,05 persen, menjadi menetap di 32.915,78 poin. Indeks S&P 500 bertambah 12,89 poin atau 0,31 persen, menjadi berakhir di 4.121,43 poin. Sementara Indeks Komposit Nasdaq menguat 48,64 poin atau 0,4 persen, menjadi ditutup di 12.061,37 poin.

Saham Amazon.com Inc terkerek 2,0 persen dan merupakan yang positif terbesar untuk S&P 500 dan Nasdaq setelah pengecer daring itu melakukan pemecahan saham menjadi 20 saham untuk satu saham.

Saham Apple Inc menguat 0,5 persen. Raksasa teknologi tersebut pada konferensi pengembang perangkat lunak tahunannya mengumumkan rencana mereka. Isinya antara lain bahwa mereka akan lebih mengintegrasikan perangkat lunaknya ke dalam sistem mengemudi inti mobil.

Di antara sektor utama S&P 500, sektor konsumen non-primer dan layanan komunikasi memiliki kenaikan terbesar hari ini.

Namun investor tetap fokus pada inflasi dan kenaikan suku bunga. Laporan indeks harga konsumen AS pada Jumat (10/6/2022) diperkirakan menunjukkan inflasi yang masih tinggi. Pada saat yang sama, imbal hasil obligasi pemerintah AS naik pada Senin (6/6/2022).

Pengetatan Kebijakan Agresif The Fed

Sebuah laporan pekerjaan yang solid pada Jumat (3/6/2022) menurunkan harapan jeda dalam rencana pengetatan kebijakan agresif Federal Reserve untuk melawan inflasi.

“Ada gerakan dorong-tarik di pasar sekarang untuk sementara waktu,” kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Investment Management di Chicago.

Laporan pekerjaan adalah bukti bahwa “ekonomi masih dalam kondisi baik-baik saja,” katanya. Tetapi “dengan inflasi yang berjalan agak tinggi dan harga-harga komoditas masih naik dan mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa, mungkin puncak inflasi itu masih ada di waktu mendatang.”

Membantu sentimen pasar adalah berkurangnya tindakan keras regulasi di China dan tanda-tanda di beberapa bagian China kembali ke aktivitas normal setelah wabah COVID-19 terbesar di negara itu dalam dua tahun.

Saham Twitter Inc tergelincir 1,5 persen setelah miliarder Elon Musk mengatakan dia mungkin akan meninggalkan tawaran pembeliannya jika perusahaan media sosial itu gagal memberikan data tentang akun spam dan palsu.

Saham perusahaan China yang terdaftar di AS menguat setelah laporan bahwa regulator China menyimpulkan penyelidikan terhadap raksasa ride-hailing Didi Global Inc dan dua perusahaan lainnya. KraneShares CSI China Internet ETF melonjak 4,7 persen dan Didi Global melejit 24,3 persen.

Volume transaksi di bursa AS mencapai 10,64 miliar saham, ketimbang rata-rata 12,75 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button