Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran merespons santai soal adanya gerakan salam empat jari anti Prabowo-Gibran. Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid pun bekelakar bahwa gerakan salam empat jari jika dibagi dua sama dengan dua.
“Ya saya nggak tanggapi ya kalau empat jari bonus dong, calonnya kan tiga. Ya kalau empat dibagi dua kan malah jadi nomor urut 2. Simbol penolakan gimana, dibagi dua kan jadinya 2,” ujar Nusron di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Selasa (30/1/2024).
Nusron menegaskan adanya gerakan tersebut tidak mempengaruhi lumbung suara Prabowo-Gibran. Justru, kata dia, hasil survei menunjukkan elektabilitas paslon nomor urut 2 naik terus.
“Ya kalau nolak kan surveinya nggak naik. Gerakan untuk menolak paslon nomor urut 2 kan sudah berbagai cara. Katanya koalisi yang penting lawan dinasti, lawan ini lah, macam-macam tapi tren surveinya naik terus ya alhamdulillah,” katanya.
Lebih lanjut, Nusron tak banyak berkomentar mengenai hal tersebut. Menurut dia, gerakan tersebut menandakan kepanikan dari pihak lawan. “Artinya percaya sama yaaa kalau kayak gitu biarkan rakyat yg menilai ya namanya orang lagi panik usaha boleh-boleh saja itu kan bentuk rasa kepanikan. Kenapa enggak lima jari semua? dadah alias sudah selesai begitu,” pungkasnya.
Diketahui, beredar narasi media sosial soal gerakan salam empat jari, yang mengajak masyarakat tak memilih paslon nomor urut 2 Prabowo – Gibran. Gerakan ini mengajak masyarakat memilih antara Anies-Cak Imin atau Ganjar-Mahfud.
Dinarasikan pula bahwa gerakan empat jari mencerminkan sila keempat yang berarti kerakyatan dipimpin oleh dan untuk rakyat melalui mufakat dan demokrasi. Di samping itu, simbol empat jari menggambarkan asa kekuatan politik baru melawan politik dinasti.
Leave a Reply
Lihat Komentar