News

Kemen PANRB Sebut Netralitas ASN Tak Mempengaruhi Karier di Pemerintahan

Asdep Penguatan Budaya Kerja SDM Aparatur dari Kemenpan-RB, Damayani Tyastianti menyoroti persoalan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) jelang Pemilu 2024. Sebab dengan netralitas tersebut bisa mempengaruhi kinerja ASN tersebut.

“Manfaat netralitas itu sendiri, (pertama) bagi kepala daerah atau PPK (Pejabat Pembina Kepegawaian) target-target pemerintah tercapai, karena ASN lebih fokus pada kinerja dan tidak memikirkan politik,” tegas Damayani secara virtual dalam Webinar Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri bertajuk ‘Menjaga Netralitas Penyelenggara dalam Pelaksanaan Tahapan Pemilu 2024’ pada Selasa (31/1/2023).

Menurutnya, netralitas terhadap ASN ini sangat penting apalagi menjelang Pemilu 2024. Sebab jika ASN memiliki afiliasi politik tertentu maka nantinya akan mempengaruhi kinerja bahkan berimbas terhadap pelayanan kepada masyarakat.

“Kemudian bagi pegawasi ASN, pengembangan karier lebih terbuka dengan berpedoman pada integritas, kompetensi, dan kinerja. Jadi para ASN tidak usah takut kalau tidak memihak nanti takut karirnya terganggu. Kami terus membenahi aturan-aturan untuk mendukung profesionalitas ASN. Bagi masyarakat sendiri merasa dilayani dengan adil dan memuaskan,” ungkapnya.

Damayani mengakui, ASN memang sering menjadi alat politik untuk kepentingan tertentu apalagi menjelang pemilu. Hal ini banyak terjadi di daerah yang kepala daerahnya maju lagi di Pilkada. Keberpihakan ASN ini akibat tekanan yang terjadi di internal mereka.

“Jadi tekanan dari dalam ini keterpaksaan ya, karena seperti ada tekanan birokrasi, terlebih jika kepala daerahnya sebagai incumbent. Mudah-mudahan dengan sistem pilkada serentak, dimana tidak ada lagi incumbent,” terang Damayani.

Selain tekanan, faktor latar belakang keluarga juga bisa menjadi salah satu penyebab ASN menjadi tidak netral atau berpolitik, Karena biasanya tekanan itu sudah muncul dari dalam keluarga ASN itu sendiri.

“Misalnya ada saudaranya yang mencalonkan, karena hubungannya dekat jadi diminta untuk membantu. Imbalan tukar jasa, bisa juga janji kalau dia menang nanti akan diberikan jabatan. Nah ini kadang-kadang yang baik secara sadar maupun tidak sadar, membuat ASN menjadi tidak netral,” katanya.

Untuk itu, Damayani mengingatkan kepada seluruh ASN dan juga Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) untuk bisa bersikap netral pada Pemilu 2024. Sehingga Pemilu 2024 nanti bisa menghasilkan pemimpin yang murni pilihan rakyat.

“Jadi hati-hati, apapun yang terkait dengan pemilu, pemilihan ataupun pilkada, kalau teman-teman ragu-ragu sebaiknya tidak usah melibatkan diri atau memberi komentar apapun,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button