Market

‘Slepet’ Prabowo dan Ganjar, Timnas AMIN Bongkar Keburukan Proyek Giant Sea Wall


Anggota Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Ahmad Nur Hidayat menilai, proyek tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) di sepanjang Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura), adalah proyek mubazir.

Mungkin anda suka

Parahnya lagi, proyek itu pastilah merusak lingkungan. “Kami sebagai akademisi melihat ini kok banyak kali janji-janji pembangunan yang kita juga tidak tahu dari mana angkanya, Rp930 triliun sepanjang Pantura, ” kata ekonom dari UPN Veteran-Jakarta, Jakarta, dikutip Sabtu (13/1/2024).

Sebelumnya, Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto begitu menggebu-gebu soal proyek Giant Sea Wall.

Menurut Prabowo, pembangunan tanggul  raksasa menjadi jawaban atas fenomena kenaikan permukaan laut, hilangnya tanah, dan sekaligus menjadi jawaban atas kualitas hidup sebagian rakyat Indonesia yang masih mengenaskan.

Matnur, sapaan Ahmad Nur Hidayat, menimpali tak sependapat dengan Prabowo. Jelas baginya, proyek Giant Sea Wall tak ada manfaat. Bahkan merusak lingkungan dan buang-buang anggaran.

“Bisa anda bayangkan berapa banyak ekosistem laut yang hancur dengan membangun Giant Sea Wall. terutama adalah lingkungan itu akan merusak terumbu karang. Kedua nelayan nelayan kita yang tradisional yang harusnya bisa melaut kapanpun itu kan tidak bisa lagi leluasa, dia harus punya kayak tempat tempat khusus yang belum tentu dekat sama wilayah mereka,” kata dia.

Dia pun menilai, alasan pembangunan Giant Sea Wall sepanjang Pantura, karena banjir sangat mengada-ada. Pemicu banjir harus ditinjau ulang skala luasnya. Apakah terjadi di tingkat nasional atau seluruh Pantura. Jangan-jangan hanya terjadi di sebagian Pantura. “Setahu saya di Cirebon tidak ada isu banjir, mungkin Semarang, iya. Saya kira masalah banjir itu belum menjadi isu nasional,” kata dia.

Dengan situasi tersebut, dia mengusulkan persoalan banjir tersebut diurus oleh pemerintah daerah. Menurut dia, pemerintah pusat harus membiarkan pemerintah daerah kreatif dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Dia juga membantah jika pembangunan Giant Sea Wall dianggap perlu karena terjadi penurunan daratan jawa di seluruh Pantura. Nur Hidayat menyatakan hal itu tak dilandasi dengan data yang benar.  Nur Hidayat justru menuding ada suara para pebisnis di balik proyek ini.

Karena itu, dia menilai pembangunan Giant Sea Wall bukan hal prioritas untuk dilakukan pemerintah saat ini. “Malah saya berani mengatakan kalau ini bellum dibutuhkan. Di saat anggaran kita terbatas, membayar utang negara banyak, daya beli masyarakat rendah,” kata dia.

Bukan hanya Prabowo yang Subianto, capres Ganjar Pranowo pun sepakat dengan rencana pembangunan Giant Sea Wall sepanjang Pantura tersebut.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button