Kemenekraf: Gim dan V-Tuber Jadi Kekuatan Baru Ekonomi Kreatif 2025


Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyatakan bahwa sektor ekonomi kreatif seperti gim, film, animasi, dan konten digital memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan negara pada tahun 2025. Pernyataan ini disampaikan dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2024 di Jakarta, Jumat (20/12).

“Meskipun kuliner, kriya, dan fesyen masih menjadi sub-sektor terbesar, sektor baru seperti gim, animasi, dan film perlu mendapatkan perhatian lebih karena pertumbuhannya yang signifikan,” ujar Riefky.

Kreator Konten dan V-Tuber

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menambahkan bahwa sub-sektor konten digital dan kreator konten kini menjadi sorotan utama. Fenomena seperti influencer dan V-Tuber (Virtual YouTuber) berkembang pesat di Indonesia, menciptakan peluang ekonomi baru.

“Di Jepang, V-Tuber sudah menjadi industri besar. Di Indonesia, penghargaan untuk V-Tuber bahkan baru pertama kali digelar bulan lalu,” ungkap Irene.

Selain itu, kemunculan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) juga menjadi peluang besar yang perlu dimanfaatkan untuk mendukung sub-sektor ekonomi kreatif ini.

Strategi Pemetaan dan Pendataan Potensi Ekonomi

Untuk memaksimalkan kontribusi sektor-sektor baru, pemerintah akan melakukan pemetaan menyeluruh terhadap ekosistem ekonomi kreatif dan mendata potensi pendapatan yang dihasilkan.

“Tahun depan, dari 17 sub-sektor ekonomi kreatif yang sudah ada, kita akan menambahkan input berbasis data untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan kekuatan ekonomi kreatif,” ujar Irene.

Bidang Utama Ekonomi Kreatif

Saat ini, ekonomi kreatif mencakup 17 sub-sektor yang terbagi menjadi empat bidang utama:

Kreativitas Budaya:

  • Kuliner, kriya, fesyen, seni rupa, seni pertunjukan.

Kreativitas Digital dan Teknologi:

  • Gim, aplikasi.

Kreativitas Desain:

  • Arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk.

Kreativitas Media:

  • Film, animasi, video, periklanan, televisi, radio, musik, penerbitan, fotografi.

Potensi Besar di Tahun 2025

Pemerintah optimistis bahwa sektor ekonomi kreatif, terutama sub-sektor baru seperti gim dan konten digital, akan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2025. Dengan langkah strategis berupa pemetaan berbasis data, dukungan terhadap teknologi baru, dan pengembangan ekosistem ekonomi kreatif, Kemenekraf berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.