News

Kemenkes Beli Obat Antidotum untuk Pasien Gagal Ginjal, Tapi Stoknya Terbatas

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan pemerintah sudah membeli obat antidotum atau penyembuh keracunan dari Singapura. Obat antidotum ini Kemenkes impor untuk menyembuhkan penyakit gagal ginjal akut progresif a-tipikal atau akute kidney injury (AKI) dari Singapura.

“Stoknya kemarin kami bawa hand carry dari Singapura, kami bawa antidotumnya itu kesediannya berupa ampul dan dosisnya sebenarnya sangat kecil, hanya 0,6 mg/kg berat badan per hari yang diberikan kepada anak-anak,” kata Dante di Universitas Indonesia Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (22/10/2022).

Kemenkes, lanjut dia, menyiapkan obat tersebut dalam beberapa file yang akan dikirim ke sejumlah rumah sakit rujukan gagal ginjal akut.

Dante mengaku belum mengetahui jumlah hand carry berisi obat antidotum yang dikirim dari Singapura tersebut.

Namun, menurut dia, persediaan obat dari Singapura sangat terbatas sehingga Kementerian Kesehatan harus mencari ke Australia dan UNICEF.

“Mereka cuma punya 10 file lagi, maka perlu didatangkan obat dari sumber lainnya. Kami akan datangkan dari Australia, kami mendapatkan bantuan dari UNICEF untuk obat antidotum tersebut,” ujar Dante.

Sebagai informasi, saat ini ada 133 anak meninggal dunia akibat gagal ginjal akut di Indonesia. Angka tersebut meningkat dibanding sebelumnya, yaitu 99 kematian.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhirnya mengungkap ada lima obat sirop yang kandungannya tercemar Etilen Glikol (EG) lewat laman website resminya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button