News

Kemenkes Gaet AstraZeneca Tingkatkan Skrining Penyakit Kanker dan Respirasi di Indonesia


Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengumumkan kerja sama dengan AstraZeneca Indonesia (AZI) untuk meningkatkan program skrining kesehatan di Indonesia. 

Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem kesehatan dan memastikan deteksi dini berbagai penyakit tidak menular yang berpotensi mematikan, seperti kanker dan penyakit pernapasan.

Dalam upaya ini, AstraZeneca Indonesia akan bekerja sama dengan berbagai pihak publik dan swasta, termasuk BritCham’s Health, Wellbeing & the Life Sciences, dan Professional Women’s HUB, serta didukung oleh Departemen Bisnis dan Perdagangan Kedutaan Besar Inggris (UK-DBT). Inisiatif ini dirancang untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan transformasi kesehatan di Indonesia.

Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Esra Erkomay, menyatakan bahwa kerjasama ini merupakan bagian dari komitmen AstraZeneca untuk memperkuat sistem kesehatan di Indonesia melalui inovasi pengobatan dan skrining dini. 

“Kami berfokus pada peluncuran obat baru, terutama di bidang onkologi dan penyakit kardiovaskular, serta mendaftarkan berbagai obat inovatif untuk penyakit langka di Indonesia,” kata Esra dalam keterangan persnya, Kamis (25/7/2024).

Esra juga menekankan pentingnya skrining dini untuk penyakit seperti kanker. 

“Jika penyakit seperti kanker diketahui lebih awal, pasien akan mendapatkan manfaat lebih optimal dari pengobatan, sehingga bisa menyelamatkan nyawa. Maka, skrining menjadi hal penting untuk masyarakat,” ujarnya.

Sinergi ini mencakup peningkatan program skrining untuk penyakit respiratory syncytial virus (RSV), asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan kanker. Selain itu, kolaborasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas tenaga medis sebagai pelayanan kesehatan primer, memastikan mereka memiliki keterampilan yang diperlukan untuk melakukan skrining dan deteksi dini penyakit-penyakit tersebut.

Tidak hanya fokus pada skrining dan pengobatan, AstraZeneca juga menunjukkan komitmen mereka dalam keberlanjutan dan aksi peduli iklim. Salah satu inisiatif penting adalah penandatanganan nota kesepahaman dengan Kemenko Marves untuk menanam 10 juta pohon hingga 2025 di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Upaya ini dilakukan melalui program AZ Forest yang telah berjalan selama tiga tahun di Indonesia sejak 2021.

“Bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dalam proyek inisiatif Sungai Citarum, kami mengedukasi petani tentang praktik pertanian berkelanjutan untuk memastikan kesehatan lingkungan dan mata pencaharian yang berkelanjutan bagi para petani,” jelas Esra.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button