Hangout

Kemenkes: Vaksin Cacar Monyet Hanya untuk yang Beresiko Tinggi

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam pengadaan vaksin cacar monyet.

Maxi menjelaskan pengadaan vaksin tersebut dikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan (Farmalkes) Kementerian Kesehatan.

Koordinasi itu dilakukan sejak WHO menetapkan monkeypox atau cacar monyet sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).

Untuk itu, Kemenkes menyesuaikan instruksi WHO mengenai prosedur pemberian vaksinasi kepada orang yang berisiko tinggi terpapar cacar monyet.

“Itu (vaksin) hanya untuk yang beresiko tinggi dan berkontak erat dengan orang yang positif. Itu saja yang diprioritaskan, jadi tidak semua masyarakat,” kata Maxi saat ditemui inilah.com di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022).

Sebelumnya, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan pemerintah akan menyediakan vaksin untuk menghadapi cacar monyet.

“InsyaAllah ada sekitar 10.000 vaksin nanti kami adakan,” ujar Syahril, Sabtu (20/8/2022).

Namun, vaksin cacar monyet saat ini masih dalam proses uji klinis oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Diketahui, Kemenkes telah mencatatkan satu kasus cacar monyet pertama di Indonesia. Syahril mengungkapkan kasus tersebut terjadi pada seorang laki-laki berusia 27 tahun di DKI Jakarta. Dia diketahui baru pulang dari perjalanan luar negeri.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button