ArenaOtotekno

Kemenparekraf Dorong Esports Lewat Sisi Pengembang Game

Potensinya yang besar membuat esports kian dilirik, baik oleh para gamers yang ingin menjadi pro player maupun para sponsor. Namun, esports tak hanya diisi oleh pemain games dan pelatih saja. Ekosistem ini dibangun oleh orang-orang yang berperan di segala lini termasuk sisi sumber daya manusia.

Koordinator Permainan Direktorat Aplikasi, Permainan, TV, dan Radio Kemenparekraf, Doni Setiawan, mengatakan untuk membentuk ekosistem industri game yang maju dari hulu sampai hilir, maka diperlukan banyak sdm yang kreatif dan unggul.

“Bicara dari sisi pemerintahan, kalau Kemenpora mendukung pengembangan atlet esport, maka kami di Kemenparekraf juga mendukung industri game dari sisi peningkatan kapasitas developer dengan menghadirkan kegiatan pelatihan, inkubasi, akses pengadaan, dan mensponsori beberapa pelaksanaan event esport,” kata Doni saat konferensi pers virtual pada Jumat.

Menurut Doni, kondisi esport Indonesia berkembang dengan baik, baik itu dari sisi audiens, pemain, maupun developer-nya.

Sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif yang sudah akrab dengan transformasi digital, tambah Doni, maka subsektor game juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi industri lain.

Berdasarkan data Statista, pendapatan pasar esport global pada 2020 terdapat sekitar 947,1 juta dolar AS (Rp13,5 triliun), meningkat menjadi 1,08 miliar dolar AS (Rp 15,4 triliun) pada 2021. Masih data yang sama, diperkirakan pada 2024 pendapatan naik hingga 1,61 miliar dolar AS (Rp23 triliun).

Untuk meraih peluang tersebut, maka ekosistem esport yang sehat perlu diwujudkan. Ekosistem itu, lanjut Doni, mencakup peningkatan audiens, occasional viewer menjadi frequent viewer, kerja sama antara pengembang dan penerbit game, penyelenggara event, media, influencer, tim pro, akademisi, yang didukung oleh pemerintah dan organisasi masyarakat lainnya.

“Dalam pengembangan esport tidak bisa dimainkan oleh satu sisi saja, tapi juga perlu kerja sama. Kalau Pak Menteri Sandiaga Uno selalu bilang ada tiga hal, yaitu geber (gerak bersama), gercep (gerak cepat), dan gaspol (gali semua potensi yang ada),” ujar Doni.

Ia menyebutkan Kemenparekraf sendiri telah menjalankan program Baparekraf Game Prime yang dilaksanakan pada 8 Agustus lalu atau bertepatan dengan Hari Game Nasional.

Dalam program tersebut, Kemenparekraf menampilkan 30 game lokal serta menggelar turnamen esport. Meski digelar secara virtual, lanjut Doni, Baparekraf Game Prime disambut baik oleh penggemar esport dengan meraih tingkat viewer sekitar 700 ribu.

Pada 2020, Kemenparekraf juga bekerja sama dengan ONE Championship dan ONE Esports untuk mengadakan turnamen Mobile Legend untuk membantu amplifikasi konten esport dan pariwisata.

Doni mengatakan masyarakat harus bangga karena telah ada game lokal yang sudah dipertandingkan di PON Papua 2021, yaitu Lokapala dari Anantarupa Studio.

Ia berharap eksposur terhadap game lokal serta kolaborasi bersama game esport papan atas dapat membantu mendukung gamersdeveloper game lokal, serta ekosistem esport Indonesia.

“Dengan begitu, game lokal Indonesia kami harapkan dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan mendukung terciptanya iklim investasi industri game nasional yang sehat dan positif,” kata Doni.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button