Kementerian Kelautan dan Perikanan Tetapkan 5 Kebijakan Ekonomi


Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menetapkan lima kebijakan ekonomi biru untuk menjaga ekosistem perikanan sebagai salah satu sumber pangan, serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat dan negara.

“Menjaga ekologi ini penting sekali, karena kalau sudah rusak, dampaknya tidak hanya membahayakan kelangsungan ekosistem di dalamnya, kehidupan kita juga terancam,” kata Trenggono dalam keterangan di Jakarta, Minggu (23/3/2025).

Kelima program ekonomi biru tersebut, pertama perluasan kawasan konservasi laut, kedua penangkapan ikan terukur (PIT) berbasis kuota, ketiga pengembangan budi daya perikanan di pesisir darat dan laut.

Program ekonomi biru keempat, yakni pengawasan dan pengendalian pemanfaatan pesisir dan pulau-pulau kecil. Kelima pengentasan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan.

Menurut Trenggono, sektor kelautan dan perikanan mampu berkontribusi maksimal pada sistem ketahanan pangan nasional.

Sektor tersebut rata-rata per tahunnya mampu menghasilkan lebih dari 20 juta ton produk, yang bersumber dari hasil tangkapan sekitar 7 juta ton, budi daya sebesar 5 – 6 juta ton, serta rumput laut di kisaran 9 juta ton.

“Melalui kebijakan ekonomi biru, produktivitas tersebut terus ditingkatkan Kementerian Kelautan dan Perikanan, termasuk kualitas dan mutu produk yang dihasilkan,” ujar Trenggono.

Menteri Trenggono optimistis, pengelolaan sektor kelautan dan perikanan yang ramah lingkungan akan berkontribusi maksimal pada pencapaian target swasembada pangan yang sudah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Diketahui, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meraih penghargaan Maritime Leadership Excellence in Food Security Award dalam acara Food Summit 2025 yang digelar di Jakarta, Rabu (19/3).

Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas komitmen Menteri Trenggono dalam mewujudkan masa depan pangan biru Indonesia yang lebih mandiri dan berkelanjutan.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Doni Ismanto Darwin mengatakan selain fokus meningkatkan produksi dan mutu hasil perikanan, KKP juga terus memperbaiki sistem pengawasan berbasis satelit dengan mengembangkan ocean big data dan neraca sumber daya laut.

Pengembangan perangkat teknologi tersebut di antaranya untuk menekan praktik ilegal fishing yang berdampak buruk pada pertumbuhan populasi dan ekosistem perikanan, monitoring ekosistem karbon biru, hingga mengawasi kegiatan di ruang laut yang menyalahi aturan.