Kenali 7 Perbedaan Hemat dan Pelit, Banyak Orang Keliru


Setiap individu disarankan untuk menerapkan hidup hemat karena bisa memberikan berbagai manfaat, terutama untuk kondisi finansial di masa depan.

Pasalnya, perilaku ini membuat seseorang cenderung membatasi belanja hal-hal yang tidak perlu, sehingga uang yang awalnya diniatkan untuk membeli barang tidak perlu tersebut bisa dialokasikan ke tabungan.

Bahkan, apabila dilakukan dengan tepat, hidup hemat bisa membawa Anda menuju financial freedom di masa mendatang, lho.

Financial freedom sendiri merupakan keadaan ketika seseorang bisa hidup sesuai dengan keinginan tanpa harus mengkhawatirkan masalah keuangan.

Namun, jika perilaku hemat ini dilakukan secara tidak bijak dan berlebihan, maka bisa mendorong seseorang terjerumus ke dalam sifat pelit.

Perlu diketahui, pelit merupakan sifat negatif yang bisa memberikan pengaruh buruk terhadap kualitas hidup secara keseluruhan.

Mengenal Perbedaan Hemat dan Pelit

Karena sama-sama berhubungan dengan kebiasaan mengelola uang seminim mungkin, sebagian orang mungkin kesulitan untuk membedakan perilaku hemat dengan pelit.

Supaya lebih paham, berikut adalah beberapa perbedaan hemat dan pelit yang penting untuk dikenali:

1. Tujuan Pengelolaan Uang

Tujuan utama orang hemat dalam mengelola uang adalah untuk keperluan penting di masa depan dan investasi dana.

Mereka juga cenderung menghemat uang secara bijaksana dan mempertimbangkan aspek finansial lainnya, seperti pengeluaran untuk kebutuhan, tabungan, hiburan, dan sebagainya.

Sementara itu, orang pelit biasanya akan menyimpan uang hanya karena takut mengeluarkannya, walaupun untuk keperluan yang penting atau mendesak sekali pun.

2. Gaya Hidup

Perbedaan hemat dan pelit selanjutnya dapat dilihat dari gaya hidupnya. Orang yang berhemat biasanya akan mempertimbangkan kualitas yang sesuai dengan harganya saat membeli barang.

Sedangkan, orang pelit hanya akan mempertimbangkan harga yang paling murah, terlepas dari kualitas barang-barang tersebut.

Orang hemat juga akan memaksimalkan penggunaan barang-barang yang dimiliki sampai tidak bisa digunakan lagi.

Misalnya, orang hemat akan menggunakan tasnya sampai benar-benar rusak. Jika sudah rusak, tas tersebut akan diganti dengan yang baru.

Di sisi lain, orang pelit cenderung menggunakan barang-barang yang dimiliki meski sudah tidak layak pakai karena enggan mengeluarkan uang untuk membeli baru barang tersebut.

3. Pengeluaran untuk Kebutuhan

Orang hemat biasanya tidak ragu mengeluarkan uang untuk kebutuhan yang penting, seperti membeli sembako, membayar asuransi kesehatan, dan sejenisnya.

Sebab, pengeluaran tersebut memang dibutuhkan demi mencapai kualitas hidup yang maksimal dan memberikan nilai untuk jangka panjang.

Namun, orang yang berperilaku pelit tidak demikian. Mereka bahkan cenderung membatasi pengeluaran uang untuk keperluan pokok.

Contohnya, orang pelit mungkin akan membeli bahan makanan dalam jumlah sedikit dan tidak memperhatikan pemenuhan gizi seimbang di dalam menu makannya.

4. Berbagi dengan Orang Lain

Kebiasaan berbagi dengan orang lain juga menjadi salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam membedakan perilaku hemat dan pelit.

Orang yang menerapkan hidup hemat tidak segan untuk membagikan sebagian rezekinya ke orang lain sesuai dengan batas kemampuan.

Sementara itu, orang pelit cenderung enggan memberi atau berbagi ke sesama, meskipun memiliki rezeki yang cukup. Mereka hanya akan memikirkan dan mementingkan dirinya sendiri. 

5. Pola Pikir Tentang Uang

Orang hemat biasanya akan fokus untuk menggunakan uang yang ada secara efisien dan efektif.

Artinya, mereka akan membelanjakan uangnya sesuai dengan kebutuhan. Mereka pun memiliki strategi dan rencana yang bijak dalam menggunakan uang yang dimiliki.

Sedangkan, bagi orang pelit, mengumpulkan uang sebanyak mungkin merupakan fokus utama mereka.

Orang pelit juga akan sangat memikirkan bagaimana cara agar jumlah uang yang dimilikinya tidak berkurang, sehingga kerap mengorbankan banyak hal.

6. Kepuasan Hidup

Karena uangnya dikelola secara bijaksana dan memperhatikan berbagai aspek kehidupan lainnya, orang hemat biasanya akan merasa puas dan bisa menikmati hidup mereka secara keseluruhan.

Di sisi lain, orang pelit lebih sering merasa khawatir dan tidak puas walaupun sudah memiliki banyak uang di tabungannya.

Sebab, mereka selalu ingin mengumpulkan dan menyimpan uang lebih banyak tanpa tahu tujuannya.

7. Reaksi Terhadap Promosi dan Diskon

Orang hemat akan memanfaatkan diskon dan promosi yang ada untuk membeli barang-barang yang memang dibutuhkan. Hal ini tentu bisa membantunya untuk mengelola uang seefektif mungkin.

Sedangkan, orang pelit akan terlalu fokus terhadap diskon dan promosi berbagai jenis tanpa mempertimbangkan kebutuhannya.

Menurut mereka, diskon dan promosi memungkinkannya untuk membeli barang apa pun dengan harga yang lebih murah, terlepas dari kegunaan barang tersebut pada kehidupan sehari-hari.

Kelola Uang dengan Bijak untuk Masa Depan

Pada intinya, penting untuk menghindari sifat pelit dan fokus dengan hidup hemat secara bijak serta tidak berlebihan agar tidak mengganggu kondisi finansial maupun kualitas hidup secara keseluruhan.

Pastikan untuk mengelola uang secara bijak dan tentukan tujuannya untuk masa depan agar terhindar dari perilaku pelit yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.

Dalam hal ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam mengelola uang secara bijak untuk keperluan di masa mendatang, yaitu:

  • Mencatat semua pengeluaran.
  • Menerapkan metode budgeting yang tepat. Misalnya, Anda bisa mengalokasikan 50% pendapatan per bulan untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk keinginan dan hiburan, dan 20% untuk tabungan atau investasi.
  • Mencari pekerjaan sampingan, jika diperlukan. Apabila membutuhkan pemasukan tambahan, disarankan untuk mencari pekerjaan atau usaha sampingan yang bisa dilakukan di luar jam kerja, seperti jualan frozen foodfreelance content writer, dan lain-lain.
  • Menghindari utang sebisa mungkin, terutama untuk hal-hal yang tidak terlalu penting.

.

.

Dapatkan Informasi Terupdate dan Paling Menarik Seputar Finansial di Laman Google News Inilah.com.