Hangout

Kenali Gejala dan Penanganan Autoimun

Setiap manusia memiliki sistem kekebalan tubuh yang bekerja sistematis mencari dan menghancurkan ‘agen’ yang berpotensi menyerang kekebalan tubuh. Pada situasi normal sistem Imun ini dapat mengenali sel tubuh dan atau sel asing yang berpotensi membahayakan tubuh manusia.

Pada edukasi bertajuk ‘Penyakit Autoimun, Kenali Gejala, Penyebab dan Pengobatannya’ yang diselenggarakan manajemen Siloam Hospitals Sriwijaya, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Alergi Imunilogi, dr. Masdianto Musai, Sp.PD-KAI, FINASIM, mengatakan, penyakit autoimun merupakan sistem imun yang mengubah targetnya dan menyerang sejumlah sel tubuh dengan melepaskan protein (disebut autoantibodi). Hampir semua organ didalam tubuh manusia dapat menjadi lokasi berkembangnya penyakit autoimun.

“Ada lebih dari 100 jenis keluhan penyakit yang dapat dikategorikan kumpulan penyakit autoimun. Beberapa penyakit autoimun hanya menargetkan satu organ. Sementara ada pula dampak dari autoimun ini yang dapat mempengaruhi seluruh tubuh,” kata dr. Masdianto, Senin (19/9/2022).

Masdianto Musai menuturkan, penyakit autoimun belum teridentifikasi secara pasti penyebabnya. Namun terdata seperti layaknya penyakit-penyakit lain. Faktor penyebab cenderung dikarenakan oleh faktor genetik (keturunan), lingkungan tempat tinggal, gaya hidup yang tidak sehat, termasuk perubahan hormon dan Infeksi.

“Merokok tembakau, konsumsi alkohol dan adanya obesitas dan atau penyakit penyerta lain merupakan faktor resiko. Data valid pun menunjukkan adanya faktor resiko tinggi pada wanita rentan usia 20-50 tahun,” tutur Masdianto.

Ia menambahkan, penyakit autoimun bahkan dimulai dengan sejumlah gejala ringan, seperti kelelahan, pegal otot, demam ringan dan lainnya. Namun gejala ini berkepanjangan atau dalam kurun waktu yang cukup lama.

Pencegahan dan Pengobatan Autoimun

Pencegahan autoimun dapat dengan melakukan pemeriksaan immune risk, yaitu pemeriksaan genomik, mengidentifikasi berdasarkan faktor genomik seseorang dengan mengacu pada faktor resiko kepada penyakit autoimun. Dalam pencegahannya, sambung Masdianto, dilengkapi dengan perbaikan faktor lingkungan tempat tinggal dan perbaikan gaya hidup yang sehat sebagai pencegahan terbaik terhadap penyakit autoimun.

Diawal pencegahan autoimun, Dokter akan mendiagnosa penyakit ini tentunya diawali dengan wawancara, pemeriksaan fisik, tes ANA (antinuclear antibodi) yang berfungsi guna mengetahui aktivitas antibodi yang menyerang tubuh dan dilanjutkan melakukan tes autoantibody untuk mendeteksi karateristik antibodi dalam tubuh, tes darah dan lainnya.

“Dan pahami, bahwa sebagian besar atau banyak keluhan penyakit autoimun belum dapat disembuhkan dengan obat. Akan tetapi apabila gejala timbul dapat diringankan dan dicegah agar tidak memburuk atau flare. Pengobatannya pun akan merujuk kepada penyakit yang diderita pasien,” tuturnya.

Ia melanjutkan, penyakit autoimun sangat bisa berkomplikasi serius ke penyakit atau keluhan seperti jantung, kerusakan syaraf atau organ hati, ginjal, depresi atau gangguan kecemasan.

Adapun bagi wanita yang terdiagnosis autoimun dengan rencana kehamilan, umumnya mengacu data terdiri akan kondisi 6 bulan stabil, dokter akan mengijinkan untuk melanjutkan proses kehamilan. Namun dokter tetap akan menjelaskan tiga kemungkinan penyakit autoimun yang diderita selama kehamilan yaitu terjadi perburukan, stabil atau sama saja dan terjadinya perbaikan karena kehamilannya.

Masdianto kembali mengingatkan, meski pencegahan penyakit autoimun secara medis dapat dilakukan, namun pencegahan terbaik adalah menerapkan pola hidup sehat dan rutin berolahraga dan dilengkapi konsultasi pun pemeriksaan secara berkala melalui deteksi immunerisk yang direkomendasikan untuk menghindari keluhan penyakit automin dan komplikasinya.

Jenis Penyakit Autoimun

Banyak jenis jaringan dan hampir semua organ dalam tubuh bisa menjadi lokasi berkembangnya penyakit autoimun dan lebih dari 100 penyakit autoimun yang dibedakan dalam dua jenis.

Di antara lebih dari 100 penyakit autoimun, terdapat tujuh penyakit yang paling umum dikeluhkan, yaitu:

1. Diabetes tipe 1: sistem imun menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas.

2. Artritis reumatoid (RA): penyakit autoimun pada sendi.

3. Psoriasis/artritis psoriatik: penyakit autoimun pada kulit karena sistem imun memengaruhi terbentuknya penumpukan sel-sel kulit ekstra dan bercak merah yang meradang.

4. Sklerosis multipel: sistem imun merusak selubung mielin, lapisan pelindung yang mengelilingi sel-sel saraf di sistem saraf pusat manusia.

5. Lupus eritematosus sistemik (LES): penyakit autoimun yang terjadi karena sistem imun mempengaruhi jaringan ikat dan dapat menyerang semua sistem organ tubuh.

6. Radang usus: penyakit autoimun yang terjadi karena sistem imun Anda menyerang lapisan dinding usus.

7. Addison: penyakit autoimun yang terjadi karena sistem imun memengaruhi kelenjar adrenal, yang menghasilkan hormon kortisol, aldosteron, serta androgen.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button