News

Kenang Kesuksesan Pilgub Jakarta, PKS Targetkan 57 Persen Suara untuk Anies

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu yakin bahwa keberadaan partainya dalam Koalisi Perubahan mampu memberikan kontribusi besar bagi kemenangan bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan.

Ia pun menargetkan raihan minimal 57 persen suara untuk Anies Baswedan. Syaikhu yakin torehan ini bukan hal yang mustahil untuk diraih, sebab, torehan yang sama pernah dicapai saat PKS mendukung Anies dalam gelaran Pilgub Jakarta 2017.

“Akan tetapi jika di atas 60 persen, saya meyakini hal itu akan membuat PKS lebih tenang dan menang, sehingga bisa mengusung Anies Baswedan sebagai presiden pada Pemilu 2024,” ujarnya dalam “Dialog Kebangsaan Bersama Presiden PKS” dengan tema “PKS Menang, Anies Presiden” di Purwokerto, Banyumas, Sabtu (4/3/2023) malam.

Syaikhu menegaskan satu hal yang paling penting untuk dilakukan adalah komunikasi intensif secara langsung dengan masyarakat. Jika makin banyak melakukan komunikasi langsung dengan masyarakat, maka masyarakat pun akan semakin mengenalnya.

Karenanya ia meminta kader PKS khususnya, yang menjadi bakal calon anggota legislatif (bacaleg) yang sudah ditetapkan dalam surat keputusan, agar terus menjalin silaturahmi dengan para konstituen. “Jangan kemudian di rumah saja atau tidur saja di rumah, atau bermain medsos,” jelasnya.

Selain itu, Syaikhu juga mengingatkan kader PKS dari Kabupaten Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah, tentang arti penting dialog kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat. Menurutnya, berbagai perbedaan, persoalan atau konflik yang ada jangan dibesar-besarkan sedemikian rupa di media sosial.

“Nah, itulah pentingnya kita melakukan dialog kebangsaan agar ada titik-titik temu. Jangan yang kemudian menguap atau terungkap di tengah-tengah kehidupan masyarakat ini, ada persoalan, persoalan, konflik, konflik, konflik terus yang ada terjadi,” tambahnya.

Selain politik kebangsaan melalui dialog kebangsaan, kata dia, kader PKS juga harus menjalankan politik pemberdayaan dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Ketika kita ingin memberi, ya kita harus punya sesuatu untuk diberi, kalau kita enggak punya sesuatu yang enggak bisa memberikan. Kita akan berikan ilmu, kita harus punya ilmu dan teknologi,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button