Rektor Universitas Darussalam Gontor (UNIDA Gontor), Prof. Hamid Fahmy Zarkasyi, mengenang kedekatannya dengan mantan Wakapolri, Komjen Pol (Purn) Syafruddin Kambo, yang wafat pada Kamis malam (20/2/2025). Ia menyebut Syafruddin sebagai sosok filantropis yang sangat peduli terhadap umat.
“Dia adalah orang yang sangat mementingkan umat dengan mindset yang luar biasa,” kata Prof. Hamid saat dihubungi Inilah.com, Jumat (21/2/2025).
Prof. Hamid menuturkan, selama ini zakat umumnya diperuntukkan bagi masyarakat miskin. Namun, Syafruddin mengambil langkah berbeda dengan menyalurkan zakat kepada mereka yang sedang menuntut ilmu.
“Ini yang saya rasa perlu menjadi pelajaran bagi Lazis-Lazis di seluruh Indonesia. Mengentaskan kemiskinan memang prioritas, tetapi di antara delapan asnaf zakat, ada fisabilillah—yakni mereka yang sedang menuntut ilmu. Hal ini sering luput dari perhatian para muzakki dan lembaga zakat,” ujar Prof. Hamid.
Bahkan, ia menyebut bahwa melalui Yayasan ASFA, Syafruddin telah memberikan beasiswa kepada 1.500 santri di Timur Tengah maupun di Indonesia.
“Kontribusinya luar biasa bagi masa depan bangsa Indonesia,” ucapnya.
Secara pribadi, ia mengenang perjalanan bersama almarhum ke Mesir dan China. Menurutnya, Syafruddin adalah sosok yang sangat menghargai sesama manusia, terutama mereka yang berjuang dalam dunia pendidikan.
“Meskipun beliau memiliki pengaruh yang besar, beliau sangat menghormati ilmu pengetahuan dan orang-orang yang mengajarkan ilmu. Itu yang bagi saya luar biasa,” kata Prof. Hamid.
Lebih lanjut, ia meyakini bahwa mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) itu adalah pribadi yang rendah hati.
“Saya salut kepada beliau. Meskipun pernah menjabat sebagai Wakapolri dan menteri, beliau tidak menunjukkan sikap superior. Kesederhanaan dan perhatiannya kepada umat sungguh luar biasa,” ujarnya.