Market

Kepala Badan Pangan Canangkan Gerakan Makan Telur Tapi Harganya Mahal

Memperingati Hari Telur Sedunia yang diperingati di Blitar Jawa Timur, harganya justru masih mahal. Per kilogram dibanderol di atas Rp25 ribu.

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi mengatakan, gizi masyarakat harus ditingkatkan demi mencegah stunting. Bisa melalui gerakan konsumsi telur sebagai upaya penguatan sektor perunggasan nasional melalui peningkatan serapan dan konsumsi hasil peternak lokal.

Hal tersebut disampaikan Arief saat menghadiri acara Makan Telur Bersama memperingati Hari Telur Sedunia bertajuk “Bakti Peternak Pada Negeri, Telur untuk Semua, Demi Mencegah Stunting dan Pemenuhan Gizi untuk Generasi Milenial”, Kamis (13/10/2022), Blitar, Jawa Timur.

“Kandungan nutrisi telur begitu lengkap baik makro maupun mikronutrien. Namun, konsumsi telur kita masih sebesar 7,5 kg/kapita/tahun. Jika dibandingkan negara lain, konsumsi telur per kapita Indonesia masuk urutan ke-15 dunia. Tentu upaya peningkatan konsumsi telur perlu terus dilakukan melalui gerakan makan telur seperti hari ini,” ujar Arief dalam kegiatan yang diinisiasi Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Kabupaten Blitar serta di dukung Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Blitar serta sektor swasta yang diwakili Cargil Indonesia.

Arief menjelsakan, saat ini pengentasan stunting menjadi salah satu program strategis yang terus dididorong pemerintah. Berdasarkan data, angka prevalensi stunting Indonesia tahun 2021 masih sebesar 24,4 persen, sedangkan standar WHO adalah 20 persen, sehingga angka stunting di Indonesia masih tinggi.

Menurut Arief, gerakan ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang sangat fokus dalam upaya pengentasan stunting. “Presiden memberikan arahan kepada kita semua, agar pada 2024, prevalensi stunting Indonesia bisa di bawah 14 persen,” ujar Arief.

Bos NFA itu, boleh saja gembar-gembor gerakan makan telur, tapi bagaimana kalau harganya mahal. Dikutip dari Informasi Pangan Jakarta pada Jumat (14/10/2022), harga telur ayam ras dilaporkan naik Rp234 menjadi Rp25.893 per kilogram (kg). Sedangkan harga tertinggi terjadi di Pasar Glodok, Jakarta Pusat sebesar Rp28.000 per kg.

Presiden Peternak Layer Indonesia, Ki Musbar Mesdi menambahkan, tren kenaikan harga telur ayam ras, salah satunya dipcu kenaikan harga acuan yang ditetapkan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mulai 5 Oktober 2022.

Seperti diketahui, Kepala Bapanas melalui Peraturan Badan Pangan Nasional No 5/2022 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Produsen dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen Komoditas Jagung, Telur Ayam Ras, dan Daging Ayam Ras menetapkan.

Ditetapkan, batas atas harga telur ayam ras sebesat Rp24 ribu per kg, batas bawahnya Rp22 ribu per kilogram. Artinya, saat ini, harga telur ayam yang di atas Rp25 ribu sudah melebihi batas atas yang ditentukan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button