News

Kepala Penjara Filipina Diduga Dalangi Pembunuhan Seorang Jurnalis

Kepala otoritas penjara di Filipina dijerat dakwaan karena diduga memerintahkan pembunuhan terhadap seorang jurnalis radio Percival Mabasa pada bulan lalu.

Mabasa dilaporkan tewas karena tembakan di pinggiran Kota Manila pada 3 Oktober lalu. Saat itu dilaporkan, Mabasa yang memiliki nama ‘udara’ Percy Lapid itu tengah dalam perjalanan ke tempat kerjanya.

Mungkin anda suka

Mereka yang diduga ada di balik pembunuhan itu adalah Dirjen Biro Pemasyarakatan Filipina Gerald Bantag dan wakil petugas keamanan Ricardo Zulueta.

Dia (Bantag) mungkin akan menjadi pejabat tertinggi negeri ini yang pernah didakwa dengan kasus seberat ini,” kata Menteri Kehakiman Filipina Crispin Remulla, seperti dikutip AFP, Senin (7/11/2022).

Pejabat Biro Investigasi Nasional Eugene Javier mengatakan, Bantag diduga memerintahkan pembunuhan Mabasa setelah terus diekspos jurnalis radio tersebut terkait kasus yang menyeretnya.

Selain itu, Bantag dan Zulueta juga dituding memerintahkan pembunuhan Cristito Villamor Palana, salah satu narapidana yang diduga memberikan perintah pembunuhan kepada Escorial.

Sebagai informasi, Escorial yang diduga eksekutor pembunuhan Mabasa telah menyerahkan diri ke penegak hukum pada bulan lalu, karena takut akan keselamatannya setelah polisi menyiarkan wajahnya dari rekaman kamera CCTV.

Javier mengatakan Palana dicekik menggunakan kantong plastik oleh anggota gengnya sendiri. Laporan pidana ini pun telah diajukan terhadap 10 narapidana lain yang diduga terlibat dalam kasus ini.

Pihak kejaksaan selanjutnya bakal menilai kecukupan bukti kasus ini untuk dimajukan dalam penuntutan di pengadilan.

Untuk diketahui, Mabasa merupakan seorang kritikus yang vokal terhadap mantan Presiden Filipija Rodrigo Duterte serta penerusnya, Ferdinand Marcos Jr.

Mabasa merupakan jurnalis kedua yang tewas dibunuh sejak Marcos Jr menjabat sebagai presiden Filipina pada 30 Juni lalu.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button