Kepercayaan Nasabah Meningkat, BPR dan BPRS Adopsi Digitalisasi


Digitalisasi untuk layanan keuangan di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan BPR Syariah (BPRS) yang berjumlah 1.557 menurut data OJK pada Juni 2024, sudah saatnya ditingkatkan. 

Proses digitalisasi bukan hanya meringankan operasional bisnis, tetapi juga meningkatkan kepercayaan nasabah melalui kemudahan transaksi dan kedekatan layanan.

Bowo Susanto, Direktur Umum & Operasional BPR Centra Artha Tegal, menyatakan bahwa lembaga keuangan yang ia pimpin telah menerapkan digitalisasi dengan bantuan Indibiz Multifinance, menggunakan solusi Omni Communication Assistant (OCA) dan Finnet. 

“Kami menggunakan produk Indibiz seperti OCA untuk komunikasi dua arah dengan nasabah. Usai setoran, nasabah mendapatkan notifikasi, termasuk ucapan ulang tahun,” jelas Bowo dalam keterangannya, Sabtu (27/7/2024).

Solusi digital pembayaran Finnet juga memudahkan nasabah untuk melakukan setoran tanpa harus datang ke kantor. BPR Centra Artha Tegal berencana untuk terus bekerja sama dengan Indibiz guna memperkuat digitalisasi dan meningkatkan kepercayaan pelanggan.

Syafruddin Siregar, Direktur Utama BPR Laksana Abadisunggal, juga merasakan manfaat dari solusi digital Indibiz Multifinance. 

“Core banking kami menggunakan BPR Satu dan layanan internet cepat dari Indibiz sangat memuaskan,” kata Syafruddin. Dengan dukungan teknologi yang andal, BPR yang telah berusia 30 tahun ini dapat mempercepat proses digitalisasi.

Kehadiran Indibiz Multifinance memperkuat posisi Telkom di pasar business to business (B2B) untuk pelaku UKM di daerah Indonesia. Semakin banyak BPR dan BPRS yang menggunakan solusi digital dari Indibiz, semakin terbuka peluang digitalisasi di sektor jasa keuangan, mendukung perekonomian yang inklusif.