Keputusan Mendadak BWF Masukkan Ganda Prancis ke Olimpiade Paris 2024 Bikin Geger


Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) baru saja merilis daftar 17 pasangan ganda putra yang akan bertanding di Olimpiade Paris 2024, termasuk pasangan tuan rumah Prancis, Lucas Corvée/Ronan Labar, yang penambahannya diputuskan melalui keputusan Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). 

“Pasangan ganda putra Prancis Lucas Corvée dan Ronan Labar telah diikutsertakan dalam revisi undian ganda putra,” kata BWF dalam keterangan yang dipublikasikan melalui media sosial resmi, Senin (15/7/2024).

“Sebanyak 17 pasangan yang akan mengikuti Olimpiade Paris 2024 ini akan diundi pada Senin, 15 Juli 2024 pukul 16.00 waktu Malaysia,” ujarnya menambahkan.

Keputusan mendadak ini menimbulkan ketidakpuasan di kalangan atlet dan penggemar, khususnya dari Indonesia, karena dianggap merugikan pasangan lain yang memiliki poin lebih tinggi selama kualifikasi.

Keikutsertaan Corvée/Labar, yang tidak lolos melalui jalur kualifikasi biasa, telah mendapatkan lampu hijau dari IOC setelah rekomendasi oleh BWF. 

Keputusan ini dilatarbelakangi oleh keputusan CAS yang menuntut BWF untuk memasukkan pasangan tersebut dalam kompetisi Olimpiade. 

Penambahan pasangan ganda putra ini telah menimbulkan gelombang protes dari penggemar dan pemain, termasuk pasangan Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, yang telah berada di peringkat kesembilan dalam kualifikasi dan merasa dirugikan.

Sekjen PBSI, Fadil Imran, mengecam keras keputusan ini, menganggapnya sebagai pembunuhan terhadap fair play dan semangat Olimpiade. 

“Selain merugikan pasangan ganda putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, kesalahan perhitungan BWF juta dinilai merugikan seluruh pasangan ganda putra yang bertarung di Road to Paris 2024,” kata Fadil dalam keterangan resmi, Jumat (12/7).

Insiden ini menyoroti masalah dalam proses pengambilan keputusan dan transparansi BWF, menimbulkan pertanyaan tentang integritas dan keadilan dalam olahraga. 

Sebagai respons, komunitas bulu tangkis global meminta peninjauan lebih lanjut tentang prosedur dan kriteria kualifikasi untuk memastikan keadilan bagi semua atlet yang bersaing di Olimpiade.