Market

Kereta Cepat China Kebanggaan Jokowi Jadi Proyek Termahal di Dunia

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan menyebut, proyek kereta cepat China yang dibangun PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di Indonesia, bisa menjadi proyek kereta cepat termahal di dunia.

Kata Anthony kepada Inilah.com, Rabu (3/8/2022), Bank Dunia telah melakukan studi atas biaya pembangunan kereta cepat di seluruh dunia. Hasilnya, China biayanya US$17-21 juta/km; Eropa biayanya US$25-39 juta/km; dan California biayanya US$56 juta/km.

Lalu berapa di Indonesia/ Dari hitung-hitungan Anthony, biaya pembangunan kereta cepat China biaya di awal proyek mencapai $42,6 juta/km. Didapatkan dari $6,07 miliar/142,5km. Namun setelah bengkak, biayanya melejit menjadi $56,8 juta/km. Didapatkan dari $8,1 miliar/142,5km. “Apakah ini yang tertinggi di dunia,” kata Anthony dengan nada heran.

Pembengkakan biaya atau cost overrrun dari proyek kereta cepat China, menurut Anthony, bakal menjadi sengketa. Siapa yang akan menanggnya? “Pihak China sulit menanggung biaya yang bengkak lebih dari 30 persen. Dari 6,07 miliar dolar AS menjadi 8 miliar dolar AS. Apalagi kalau tanpa alasan dan perhitungan yang jelas. Bisa-bisa mereka disangka korupsi, dan terancam hukuman mati,” ungkapnya.

Sehingga, lanjut Anthony, China akan mati-matian memaksa Indonesia untuk menanggung seluruh pembengkakan biaya yang terjadi hingga 100 persen.

“Tapi Indonesia tidak bisa menanggung 100 persen, karena ini proyek patungan (joint venture). Di mana, kepemilikan Indonesia 60 persen, sisanya China. Menanggung seluruh pembengkakan biaya ini sama saja dengan merugikan keuangan negara, berarti korupsi. Nah siapa yang mau,” tegasnya.

Bukan tidak mungkin, menurut Anthony, proyek kereta cepat China yang begitu dibanggakan Presiden Jokowi, berjalan mulus. Potensi terjadinya dispute panjang atau deadlock, cukup besar. Apalagi Pemilu dan Pilpres yang memerlukan anggaran besar, semakin dekat. Ditambah lagi perekonomian dunia masih diselimuti ketidakpastian.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button