Market

Kerugian Negara dari Saham GOTO Harus Ada yang Tanggung Jawab

Menjelang tutup tahun, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali ambles hingga Rp123 per lembar pada Senin (5/12/2022). Berpotensi kerugian negara.

Anggota Komisi XI DPR asal Fraksi Partai Gerindra, Kamrussamad mempertanyakan nasib investasi Telkomsel, anak usaha PT Telkom (Persero) Tbk yang merupakan BUMN sektor telekomunikasi di saham GOTO. “Ini jelas berpotensi besar terhadap kerugian keuangan BUMN, yakni Telkom sebagai holding. Saya kira, harus dibongkar. Harus ada yang bertanggung jawab,” tegasnya kepada Inilah.com, Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Selain itu, dia mendesak agar otoritas pasar modal yakni Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan GOTO. “Karena sejak awal, fundamental bisnisnya tidak kuat,” ungkap Kamrussamad.

Kamrussamad juga menduga adanya konflik kepentingan yang kuat dalam proses penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) GOTO pada 11 April 2022. “Ini OJK harus turun tangan. Selidiki proses IPO GOTO yang kental konflik kepentingan,” tandasnya.

Sebelumnya, Anthony Budiawan, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) menghitung terjadinya penurunan atas harga saham GOTO sebesar 58 persen sejak IPO hingga 1 Desember 2022. Di mana, harga saham saat IPO sebesar Rp338 per lembar.

Kemudian rontok menjadi Rp141 per lembar pada 1 Desember 2022. “Ini menunjukkan bahwa GOTO kelihatannya besar. Tetapi, sebenarnya hampa. Bisnisnya tergantung dari ‘bakar duit,” tutur Anthony.

Celakanya, Telkomsel yang merupakan anak usaha Telkom dengan mudahnya menggelontorkan dana super jumbo yakni Rp6,4 triliun untuk memborong saham GOTO. Ketika harga saham GOTO merosot ke level Rp141 per lembar, maka Telkomsel harus menanggung kerugian Rp3,06 triliun. “Ini harus ada yang bertanggung jawab. Apakah ada yang paksa Telkomsel beli GOTO? Siapa? Perlu diusut,” tegasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button