Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan sedikitnya 100 titik di Indonesia, memiliki cadangan nikel tinggi. Tersebar mulai Sumatra hingga Papua.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid mengatakan, penemuan potensi nikel di 100 lokasi itu, merupakan hasil survei geologi dan eksplorasi. Diharapkan bisa segera ditindaklanjuti untuk menambah cadangan nikel di Indonesia.
“Hasil eksplorasi tadi disampaikan bahwa dari nikel yang selama ini dianggap habis hanya sekian tahun lagi, kita masih ada sebenarnya 100 titik lokasi yang potensi yang masih bisa setidaknya ditindaklanjuti,” kata Wafid dikutip dari Antara, di Bandung, Kamis (1/8/2024).
Dari 100 lokasi itu, menurutnya, masih harus dieksplorasi lebih lanjut demi memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia.
“Dari identifikasi awal survei pendahuluan itu kita melihat ada 100 titik lokasi yang bisa ditindaklanjuti yang tersebar dari ujung utara Sumatera sampai ke Papua untuk bisa didetailkan nanti di mana lokasi tambang nikel,” kata dia.
Wafid mengatakan pihaknya berkomitmen terus melakukan eksplorasi untuk menemukan keberadaan atau potensi mineral agar tidak menjadikan Indonesia sebagai pengimpor bijih nikel.
“Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki potensi sumber daya alam, khususnya potensi sumber daya geologi. Sumber daya mineral merupakan salah satu komoditas strategis yang dimiliki Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut, dia berharap atas potensi lokasi nikel yang tersebar di berbagai daerah tersebut bisa dapat ditindaklanjuti agar smelter yang sudah terbangun tetap mendapatkan pasokan bijih nikel untuk keberlanjutan operasi produksi.
“Karena sudah banyak smelter nikel jangan sampai smelter yang sudah disiapkan itu hanya berjalan beberapa tahun karena bijih nikel sudah habis, jangan sampai begitu. Kita juga harus bertanggung jawab kalau nikel tidak boleh diekspor dan harus diolah oleh kita,” kata dia.