Diplomasi panda yang dilakukan oleh China tampaknya tidak berjalan baik di Finlandia. Sebuah kebun binatang di Finlandia kabarnya akan mengembalikan dua panda raksasa yang dipinjamkan oleh China, delapan tahun lebih cepat dari jadwal. Alasannya adalah karena biaya perawatan dua hewan menggemaskan itu menjadi terlalu mahal di tengah menurunnya jumlah pengunjung kebun binatang itu.
Melalui laman Facebook-nya, Kebun Binatang Ähtäri yang dikelola oleh pihak swasta di Finlandia bagian tengah, sekitar 330 kilometer di utara Helsinki, mengatakan bahwa panda betina Lumi, yang dalam bahasa Finlandia berarti ‘salju’, dan panda jantan Pyry, yang berarti ‘badai salju’ akan dikembalikan ‘sebelum waktunya’ ke China akhir tahun ini.
Mengutip Associated Press, Kamis (26/9/2024), Lumi dan Pyry merupakan ‘hadiah’ dari China untuk menandai 100 tahun kemerdekaan negara di kawasan Nordik itu pada 2017. Sepasang panda itu seharusnya dipinjamkan hingga 2033.
Namun, dalam pernyataannya, Kebun Binatang Ähtäri mengaku telah mengalami sejumlah tantangan, termasuk penurunan jumlah pengunjung akibat pandemi COVID-19 sejak 2020 dan konflik Rusia-Ukraina, serta peningkatan inflasi dan suku bunga.
Kesepakatan panda antara Helsinki dan Beijing, perjanjian pinjaman selama 15 tahun, dicapai pada April 2017 ketika Presiden China Xi Jinping mengunjungi Finlandia untuk berunding dengan Presiden Finlandia saat itu Sauli Niinistö. Panda-panda itu tiba di Finlandia pada Januari 2018.
Kebun Binatang Ähtäri, yang mengkhususkan diri pada hewan-hewan khas Eropa utara seperti beruang, lynx, dan serigala, membangun rumah tambahan khusus, Panda House, dengan biaya sekitar US$9 juta dengan harapan dapat menarik lebih banyak wisatawan ke suaka margasatwa di wilayah terpencil itu.
Biaya perawatan Lumi dan Pyry, termasuk biaya pelestarian untuk China, menghabiskan anggaran kebun binatang sekitar US$1,7 juta per tahun. Bambu yang menjadi makanan pokok panda raksasa itu diterbangkan langsung dari Belanda.
![post-cover](https://i0.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/09/panda_china2_a410e2f213.jpg)
Kedutaan Besar China di Helsinki memberi tahu media Finlandia bahwa Beijing telah mencoba membantu Kebun Binatang Ähtäri mengatasi kesulitan keuangannya dengan, antara lain, mendesak perusahaan China yang beroperasi di Finlandia untuk memberikan sumbangan ke kebun binatang dan mendukung pengaturan utangnya.
Namun, jumlah pengunjung yang menurun dan diikuti dengan perubahan drastis dalam lingkungan ekonomi, terbukti menjadi beban berat bagi kebun binatang Finlandia yang kecil itu.
Sepasang panda tersebut akan menjalani karantina selama sebulan pada akhir Oktober sebelum dikirim kembali ke China.
Memiliki populasi 5,6 juta jiwa, Finlandia merupakan salah satu negara Barat pertama yang menjalin hubungan politik dengan China, yang dilakukan pada tahun 1950.
China telah memberikan panda raksasa kepada negara-negara lain –yang kerap disebut ‘diplomasi panda’– sebagai tanda niat baik dan hubungan politik yang lebih erat, dan Finlandia merupakan negara di kawasan Nordik pertama yang menerimanya.