Market

Ketahui Perbedaan Saham dan Obligasi, Mana yang Paling Untung?

Bursa saham belakangan ini semakin ramai digeluti. Selain saham, pembelian obligasi pun juga meningkat. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu investasi atau menanam modal dengan tujuan mendapatkan keuntungan.

Namun, apa sebenarnya perbedaan saham dan obligasi? Selain itu, investasi mana yang lebih menguntungkan, saham ataukah obligasi?

Mungkin anda suka

Dari pada bingung, mari pelajari perbedaan saham dan obligasi serta keuntungan masing-masing investasi tersebut.

perbedaan saham dan obligasi
Ilustrasi: istockphoto.com

Definisi Saham dan Obligasi 

1. Saham

Investasi saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Investasi saham dilakukan dalam jangka panjang. 

Biasanya, investasi saham dikelola oleh sebuah perusahaan, yakni pengelolaan aset atau modal yang Anda setorkan, dan kebanyakan investasi saham juga memiliki tujuan di masa depan. Ketika Anda berinvestasi dalam saham, Anda memiliki hak untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

2. Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah yang memiliki tingkat bunga dan informasi jatuh tempo. Surat ini sebagai bukti persetujuan peminjaman dana dan besarnya bunga yang harus dibayar oleh penerima obligasi.

Walaupun perusahaan dapat menerbitkan obligasi, namun obligasi lebih sering diterbitkan oleh instansi pemerintah. Umumnya obligasi juga disebut sebagai Surat Berharga (SBN).

Pengertian obligasi juga terdapat dalam UU No. 24 Tahun 2022, Obligasi atau surat utang negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah atau mata uang asing, yang dijamin oleh Negara Republik Indonesia pembayaran bunga dan pokoknya sesuai dengan periode berlakunya.

Obligasi sendiri ada dua jenis, yaitu obligasi terjamin dan tanpa jaminan. Jenis obligasi terjamin adalah obligasi dengan garansi (guaranteed bonds), obligasi dengan jaminan harta (mortgage bonds), obligasi dengan jaminan efek (collateral bonds), dan obligasi dengan jaminan peralatan (equipment bonds).

Sementara, obligasi tanpa jaminan adalah obligasi yang diterbitkan hanya dalam bentuk kepercayaan semata, seperti debenture bonds, yakni obligasi yang diterbitkan pemerintah dan subordinate bonds.

Berikut adalah perbedaan saham dan obligasi yang perlu Anda ketahui:

1. Saham

  • Saham menjadi milik perusahaan dan pemegang saham menerima keuntungan perusahaan, atau sering disebut dividen.
  • Pemegang saham akan memiliki hak atas keuntungan perusahaan dan juga hak suara.
  • Perusahaan yang menerbitkan saham bisa menjual sebagian kepemilikannya kepada pihak lainnya. 
  • Keuntungan yang Anda peroleh dari keuntungan perusahaan merupakan jumlah total setelah dipotong pajak.
  • Keuntungan dari investasi bersifat fluktuatif. Keuntungan saham ini tidak bisa diperkirakan dan bisa berubah sewaktu-waktu tergantung keuntungan dan produktivitas perusahaan. 

2. Obligasi

  • Surat berharga berupa surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan pemerintah dengan konsep sebagai bentuk peminjaman uang yang nantinya akan dibayarkan kembali sebagai harga pokok utang dengan bunga yang biasanya disebut kupon.
  • Pemilik obligasi juga hanya memiliki status sebagai pemberi hutang.
  • Perusahaan penerbit obligasi hanya menerbitkan surat utang yang bisa dibeli.
  • Bunga obligasi lebih dulu dikeluarkan sebagai biaya, sehingga dapat dianggap bebas pajak.
  • Keuntungan dan kepemilikan obligasi, biasanya bisa didapatkan setiap bulan dengan jumlah yang tetap stabil sampai masa berlaku surat perjanjian berakhir.

Jika di sederhanakan, perbedaan saham dan obligasi salah satunya ada pada keuntungan yang didapat. Pada saham, keuntungan yang didapat bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung produktivitas perusahaan. Sementara pada obligasi, keuntungan bersifat stabil.

Keuntungan Investasi Saham dan Obligasi

1. Keuntungan Saham

  • Capital Gain

    Capital gain adalah keuntungan yang Anda peroleh dari selisih harga jual dikurangi harga awal saat pertama kali membeli saham.
  • Dividen

    Investasi saham juga memiliki kelebihan berupa dividen, yaitu pembagian keuntungan oleh perusahaan yang tentunya juga dihasilkan oleh perusahaan itu sendiri. Pemberian dividen ini harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.

    Dividen yang diberikan oleh perusahaan biasanya diberikan dalam bentuk tunai atau juga dividen saham. Tentunya jika dalam bentuk tunai maka berbentuk uang. Sedangkan, dividen saham akan berbentuk saham yang nantinya akan ditambahkan ke saham yang dimiliki oleh pemodal.
  • Fleksibel

    Investasi saham bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Pembelian saham juga lebih banyak dilakukan secara online, dimulai dari penjualan hingga pembeliannya.

2. Keuntungan Obligasi

  • Memperoleh Bunga (Kupon) Secara Berkala

    Pemegang Obligasi akan menerima kupon secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Nilai kupon atau bunga yang diterima pemegang obligasi atau investasi juga bervariasi berdasarkan kontrak.
  • Memiliki Keuntungan Lebih Tinggi Dibanding Bunga Deposito

    Nilai kupon yang diperoleh dari obligasi biasanya lebih tinggi daripada tingkat bunga rata-rata deposito. Ini juga memaksimalkan keuntungan yang dicapai.
  • Dapat Digunakan Sebagai Jaminan

    Obligasi dapat dijadikan agunan atau jaminan untuk mendapatkan pinjaman dari bank. Selain itu, obligasi ini juga bisa Anda jadikan sebagai jaminan jika ingin membeli saham di bursa efek.

Nah, itulah perbedaan saham dan obligasi dari segi definisi, kepemilikan dan keuntungan yang Anda dapatkan. Lalu, manakah yang Anda pilih?

Bagi Anda yang berani mengambil risiko untuk meraih keuntungan besar, saham pasti bisa menjadi sarana investasi yang cocok. Namun, jika Anda menginginkan hasil yang stabil, obligasi adalah pilihan yang aman.

Saham bisa mendatangkan banyak keuntungan, tetapi juga bisa membawa banyak risiko. Pada saat yang sama, obligasi memiliki kelebihannya sendiri berdasarkan jangka waktu yang sudah ditentukan.

Setelah masa kontrak berakhir, Anda dapat beralih ke bentuk investasi lain. Jika perusahaan mengalami kerugian tetapi masa kontrak telah habis, Anda tidak akan terkena dampaknya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button