Menurut informasi dari idikabkaranganyar.org, sebagian masyarakat Indonesia, mungkin belum pernah mendengar istilah medis terhadap gangguan kesehatan terutama ketakutan akan bepergian jauh menggunakan pesawat. Hal ini disebut dengan Aerophobia. Mual, gemetar, serangan panik, dan perasaan cemas yang intens, baik sebelum maupun selama penerbangan, adalah gejala yang umum.
IDI adalah singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kabupaten Karanganyar adalah organisasi profesi yang mewakili para dokter di wilayah Karanganyar, Jawa Tengah. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Karanganyar saat ini adalah dr. Sutiyono, SpOG. Ia baru saja terpilih kembali untuk masa jabatan yang baru dalam Musyawarah Cabang (Muscab) yang diadakan di Aula RSUD Karanganyar
IDI Kabupaten Karanganyar berperan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan mendukung pengembangan profesionalisme dokter di daerah tersebut.
Bagi Anda yang ingin mendapatkan konsultasi kesehatan gratis, dapat menghubungi organisasi IDI di daerah terdekat. IDI Kabupaten Karanganyar sedang melakukan penelitian lebih lanjut terkait penyebab Aerophobia serta metode pengobatan yang tepat untuk penderitanya.
Apa saja penyebab utama seseorang menderita aerophobia?
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kabupaten Karanganyar menjelaskan bahwa Aerophobia adalah ketakutan yang berlebihan atau tidak rasional terhadap penerbangan, khususnya saat berada di pesawat terbang. Beberapa penyebab utama seseorang menderita aerophobia meliputi:
1. Pengalaman traumatis
Orang yang memiliki fobia, cenderung berpikir tentang kejadian buruk selama penerbangan, seperti kecelakaan pesawat atau turbulensi yang ekstrem. Bahkan mendengar berita kecelakaan pesawat dapat membuat semakin takut.
2. Faktor keluarga dan lingkungan
Memiliki anggota keluarga yang juga mengalami aerophobia dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan ketakutan serupa. Pengaruh orang tua atau teman yang memiliki ketakutan terhadap penerbangan juga dapat berkontribusi.
3. Perasaan tidak memiliki kendali pada diri
Banyak orang cemas karena tidak dapat mengendalikan perasaan takut akan beberapa hal seperti cuaca dan keadaan pesawat saat terbang, yang dapat meningkatkan kecemasan dan ketakutan.
4. Kondisi psikologis lainnya
Penderita aerophobia seringkali memiliki fobia lain, seperti takut ketinggian atau takut ruang sempit. Ketidakstabilan emosional atau stres yang tinggi juga dapat memperburuk kondisi mereka.
Apa saja obat yang dapat mengurangi gejala aerophobia?
IDI Kabupaten Karanganyar juga menjelaskan bahwa gejala Aerophobia dapat diobati dengan berbagai obat yang bisa dikonsumsi sehingga membuat penderitanya menjadi lebih tenang. Untuk mengurangi gejala aerophobia, Berikut adalah beberapa obat yang umum digunakan meliputi:
1. Obat Benzodiazepine
Kecemasan sering diobati dengan obat benzodiazepine, yang dapat membantu mengurangi gejala sebelum dan selama penerbangan. Ada beberapa benzodiazepine yang mungkin diresepkan kepada pasien, seperti Alprazolam dan Diazepam. Obat-obatan ini dapat mengurangi rasa cemas dan panik dengan menenangkan sistem saraf pusat.
2. Obat Antiemetik
Obat antiemetik adalah obat yang digunakan untuk meredakan mual dan muntah. Obat ini bekerja dengan cara menghambat sinyal mual dan muntah di otak. Contoh obat ini seperti Lorazepam yang dapat
3. Obat Anti Depresan
Obat anti depresi, seperti fluoxetine, dapat membantu orang dengan depresi, gangguan obsesif kompulsif (OCD), gangguan disforik pramenstruasi, bulimia, atau serangan panik.
Penting untuk dicatat bahwa semua pengobatan harus dilakukan di bawah pengawasan dokter. Berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan individu.