Bambang Kusmanto alias Mbah Bambang, jemaah haji kloter 18 asal Magetan, Jawa Timur, begitu semangat saat mendapat kesempatan berangkat haji bersama anaknya pada tahun ini.
Semangatnya dalam beribadah patut diacungi jempol. Keterbatasan fisik dan usia rentanya 72 tahun, tak membuat Mbah Bambang khawatir apakah dirinya sanggup atau tidak. Yang ada di benaknya hanya antusias bisa mengunjungi rumah Tuhan.
“Alhamdulillah tahun ini saya dapat berangkat haji. Lebih cepat dari yang seharusnya. Karena tahun ini anak saya berangkat haji, saya bisa ikut kuota penggabungan anak,” katanya di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), dikutip di Jakarta, Minggu (19/5/2024).
Mbah Bambang mengatakan dirinya terlahir dengan satu indera pendengaran. Meski demikian, ia masih tetap bisa mendengar, namun harus dengan suara yang keras.
“Saya bisa mendengar, tetapi ngomongnya harus didekatkan dengan telinga kanan. Apalagi sekarang sudah lanjut usia kalau ngomong jangan terlalu pelan, suara dinaikkan sedikit tidak apa-apa. Saya paham kok,” tutur dia.
Selain itu, penglihatannya sebelah kiri juga cedera, sehingga fungsi penglihatannya juga berkurang. “Fungsi mata kurang begitu jelas, pendengaran juga kurang jelas kalau suaranya pelan,” ujarnya.
Ia mengaku mendaftar haji setelah pensiun sebagai penjaga SD pada tahun 2008 silam. Berbekal dorongan sang anak, Bambang dan istri rutin menyisihkan penghasilannya untuk mendaftar haji. Pada 2013 ketika tabungan mereka mencukupi, pasutri ini segera mendaftar haji. Setelah mendaftar, mereka rutin menabung 500 ribu setiap bulan untuk Tabungan haji.
“Saat masih muda saya belum ada keinginan untuk mendaftar haji. Tetapi setelah memasuki usia pensiun, anak pertama saya yang sudah terlebih dahulu mendaftar pada 2011, memotivasi saya untuk menyisihkan rezeki yang saya miliki untuk mendaftar haji,” ucap dia.