Analis politik dari Trust Indonesia Ahmad Fadhli menyebut Palestina lebih membutuhkan bantuan dari negara lain, dalam hal ini Indonesia, seperti bantuan obat-obatan dan fasilitas kesehatan.
“Di tengah serangan Israel biadab yang semakin membabi-buta dan menyebabkan korban terus meningkat, warga Palestina amat sangat membutuhkan dukungan obat-obatan dan fasilitas kesehatan,” kata Fadhli kepada Inilah.com, Minggu (13/4/2025).
Bahkan, Indonesia juga dinilai bisa memperbesar ruang beasiswa bagi pemuda atau pemudi Palestina di Indonesia. Hal ini akan menjadikan generasi muda Palestina terdidik.
“Terakhir, tentu sebagai pemimpin negara muslim,opsi radikalnya, Prabowo bisa mengkampanyekan aktivitas boikot produk terafiliasi Israel sebagai opsi untuk menekan Israel,” jelas Fadhli.
Ia menekankan, seruan boikot ini tidak hanya bertujuan meningkatkan tekanan terhadap Israel, tetapi juga memberikan peluang bagi beralihnya penggunaan produk terafiliasi Israel ke produk-produk nasional.
“Ini jelas menguntungkan bagi produk-produk di dalam negeri,” pungkasnya.
Diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan pemerintah ingin membantu mengevakuasi warga Gaza, Palestina, yang terdampak konflik.
Menurutnya, ini merupakan salah satu langkah untuk mendukung Palestina yang tengah menghadapi masalah kemanusiaan.
“Ya itu kan tawaran kita untuk ikut serta membantu masalah kemanusiaan yang penderitaan rakyat Palestina yang begitu dahsyat ya, kita ingin berbuat sesuatu,” kata Prabowo kepada wartawan di Antalya, Turki, dikutip di Jakarta, Sabtu (12/4/2025).
Prabowo menyatakan bantuan ini bukan untuk memindahkan warga Gaza untuk tinggal di Indonesia. Pemerintah, ungkap Prabowo, hanya ingin membantu warga yang terdampak konflik. “Oh tidak, tidak (merelokasi). (Evakuasi) untuk membantu (warga Gaza),” ucapnya.