News

Ketua Dewan Pers yang Punya Kontribusi Kerukunan Umat Beragama di Dunia Kini Berpulang

Azyumardi Azra (1955-2022) berpulang di RS Serdang, Selangor, Malaysia, Minggu (18/9/2022), pukul 12.30 waktu setempat, punya kontribusi besar dalam membangun kerukunan umat beragama bukan hanya di Indonesia tetapi di dunia. Sosok kelahiran Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumbar, diakui kontribusinya oleh mendiang Ratu Inggris Elizabeth II pada 2010 dengan gelar kehormatan Commander of the Order of The British Empire (CBE), atau orang Indonesia pertama yang menerima gelar Sir dari kerajaan Inggris.

Upayanya membangun kerukunan umat beragama ditunjukkan hingga saat-saat menjemput ajal. Bukan kebetulan Azra berkunjung ke Kuala Lumpur, Malaysia. Dia diagendakan menghadiri Konferensi Internasional Kosmpolitan ISlam atas undangan dari Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) pada 17 September yang lalu. Namun setibanya di Kuala Lumpur Azra pada Jumat (16/9/2022) sore dia mengeluh sesak napas sehingga dilarikan ke rumah sakit.

Sebagai cendikiawan Muslim terkemuka, Azra yang pernah menjabat Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sempat didapuk sebagai Ketua UK-Indonesia Islamic Advisor Group untuk menenun pemahaman antaragama yang berdampak pada jalinan hubungan bilateral hingga ruang lingkup internasional.

Azra juga dua kali menyabet penghargaan dari pemerintahan Jepang. Pertama, Azra mendapatkan penghargaan dari Kementerian Luar Negeri Jepang pada 2015, selanjutnya Kaisar Jepang, Akihito menyematkan penghargaan The Order of The Rising Sun karena turut serta berkontribusi memperkuat persahabatan antara Indonesia dengan Jepang dalam meningkatkan pertukaran akademis antar kedua negara.

Mantan Ketua Umum HMI Cabang Ciputat periode 1981-1982 ini gencar dalam mewarnai dunia literasi dan keilmuan melalui penerbitan puluhan buku tentang keislaman, demokrasi hingga penelitian masyhurnya yang mendapat sorotan dunia. Disertasinya yang berjudul ‘The Transformation of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesia ‘Ulama in the Seventeenth and Eighteent Centuries’ yang membuatnya mendapatkan gelar doktor of Philosophy dari Columbia University,  diterbitkan Allen Unwin, Asosiasi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Amerika (AAAS) Hawai University Press dan KITLV Press.

Azra dikenal sebagai penulis yang militan dan produktif. Pada 2022 almarhum menerima Mizan Award karena dianggap produktif menuangkan gagasannya dalam karya buku. Aktivitas akademik Azra kian lengkap karena beberapa kali menjadi pembicara dan profesor tamu di sejumlah Universitas di banyak negara yang menetapkan dirinya bukan hanya sebagai intelektual Muslim yang menebar manfaat bagi Indonesia, tetapi juga dunia.

Secara mengejutkan, Azra ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pers periode 2022-2025 menggantikan eks Mendikbud M Nuh. Konon terdapat tarik-menarik yang kuat terkait penetapan Azra sebagai Ketua Dewan Pers yang akhirnya dikukuhkan pada Mei 2022 silam. Ketika dikukuhkan, Azra, yang punya pengalaman sebagai jurnalis menyinggung kesejahteraan jurnalis Indonesia yang menurutnya belum ideal.

Tuhan rupanya terlalu sayang pada Azra sehingga hanya mengampu jabatan tersebut selama empat bulan. Selamat jalan Prof Azra.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button