Ketua DPR Minta Aparat Usut Kasus Temuan Ladang Ganja di Bromo


Ketua DPR RI Puan Maharani menyayangkan adanya ladang ganja di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang seharusnya tidak boleh terjadi.

Karena itu dirinya meminta aparat penegak hukum untuk menelusuri asal muasal imbas adanya penutupan kawasan wisata unggulan di Jawa Timur tersebut.

“Karena memang ini baru ditemukan, harusnya hal itu tidak boleh terjadi. Dan saya minta kepada aparat penegak hukum untuk menyelidiki, menindaklanjuti dan membongkar dari mana dan kenapa itu bisa terjadi,” tegas Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2025).

Sebelumnya, temuan ladang ganja di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menimbulkan isu liar di media sosial soal sempat ditutupnya kawasan wisata unggulan di Jawa Timur tersebut.

Selain itu, syarat penerbangan drone swasta dengan biaya hingga Rp2 juta, semakin menambah tebal dugaan ketentuan itu sengaja dibuat untuk menutupi lokasi ladang ganja berhektar-hektar di kawasan taman nasional.

Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni membantah alasan penutupan TNBTS lantaran “melindungi” ladang ganja. “Bahwa ladang ganja itu bukan hasil karya teman-teman Taman Nasional di sana. Tapi itu bekerja sama dengan kepolisian untuk menemukan ladangnya,” ujar Menhut Raja Juli Antoni, Selasa (18/3/2025).

Menhut menyampaikan penemuan area ladang ganja dilakukan dengan menggunakan drone dan pemetaan bersama pihak kepolisian serta polisi hutan. Ia mengatakan hal ini sekaligus membantah isu yang mengaitkan penutupan TNBTS lantaran dengan adanya lahan ganja.

“Pakai drone segala macam, dan itu tidak terkait dengan penutupan taman nasional. Kan isunya ‘oh ditutup supaya ganjanya tidak ketahuan, justru dengan drone, dan teman-teman di Taman Nasional yang menemukan titiknya bersama Polhut, itu kita cabut dan menjadi barang bukti yang kita bawa ke polisi,” ujar Menhut.