Ketua MPR: Kapolri Perlu Evaluasi Psikologis Anggota Polisi Secara Rutin


Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengaku setuju agar Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengevaluasi psikologis anak buahnya secara rutin. Hal ini dilakukan menyoroti adanya dua kasus penembakan oleh anggotanya dalam satu pekan terakhir, yaitu penembakan polisi terhadap polisi yang terjadi di Solok Selatan, Sumbar, dan polisi tembak tiga siswa SMKN 4 Kota Semarang, Jateng.

“Barangkali diperlukan karena orang itu kan selalu ada perubahan sikap psikologi perubahan saya kira itu,” ujar Muzani seusai membuka acara peluncuran Kaukus Kebangsaan dan Pembangunan Berkelanjutan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2024).

Muzani menyebut evaluasi secara berkala penting dilakukan. Ia pun menyerahkan kepada pihak kepolisian berapa lama rentang waktu yang tepat untuk melakukan kebijakan tersebut.

“Iya mungkin evaluasi berkala dalam kurun waktu tertentu mungkin perlu, mungkin. Dan itu kapan waktu polri yang tahu kapan keberkalaan itu diperlukan apakah setahun sekali atau berapa waktu, saya tidak paham,” ujarnya.

Sebelumnya, warga Semarang, Jawa Tengah digegerkan dengan aksi penembakan terhadap tiga siswa SMKN 4 Kota Semarang yang dilakukan oknum polisi. Satu siswa di antaranya meninggal akibat luka tembak yang diderita.

Seorang siswa yang meninggal berinisial GRO (17) setelah sempat menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP dr. Kariadi Semarang.

Nyawa korban tak tertolong hingga akhirnya meninggal pada Minggu (24/11/2024). Sementara itu dua korban lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit yang sama.

Kasus satunya, Polda Sumatera Barat menjerat Kabag Ops Kepolisian Resor Solok Selatan AKP Dadang Iskandar dengan pasal pembunuhan berencana dalam kasus penembakan yang menewaskan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Riyanto Ulil Anshar.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumbar Kombes Andri mengatakan pasal pembunuhan dipakai oleh pihaknya setelah mendalami kronologi serta keterangan para saksi.

Salah satunya adalah jumlah peluru yang dibawa oleh tersangka ketika mendatangi korban AKP Riyanto Ulil di Kantor Polres Solok Selatan, Jumat dini hari (22/11/2024).

“Ada dua magazine yang dibawa oleh pelaku, satu magazine berisi 15 butir peluru, dan satu lainnya berisi 16 butir, sedangkan di kantong celananya juga terdapat 11 butir,” ungkapnya dalam jumpa pers, Sabtu (23/11/2024).

Jumlah butir peluru yang begitu banyak itu, kata dia, kemudian menjadi indikasi bagi penyidik bahwa tersangka AKP Dadang Iskandar sudah mempersiapkannya dari awal.