News

Ketum PBNU Gus Yahya Sebut Sikap Kiai Miftah Sudah Final Soal Mundur dari MUI

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menanggapi pengunduran diri KH Miftachul Akhyar dari Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Yahya mengatakan, keputusan Kiai Miftach yang juga Rais ‘Aam PBNU sudah final.

“Kita persilakan saja. Sampai hari ini, rais ‘aam masih menyatakan itu keputusan final dari beliau, dan beliau tidak ingin mengubah keputusan itu,” kata Gus Yahya mengutip dari laman resmi NU, Rabu (16/04).

Mungkin anda suka

Ia menjelaskan bahwa mundurnya Kiai Miftah dari jabatan ketua umum MUI, merupakan amanat dari Muktamar Ke-34 NU di Lampung, pada Desember 2021 silam.

“Pada waktu di Muktamar (Desember 2021 di Lampung), saya mendengar bahwa rapat ahlul halli wal aqdi (Ahwa) pada waktu itu memang meminta Kiai Miftachul Akhyar mundur dari MUI. (Amanat muktamar) itu sudah beliau laksanakan,” jelas Gus Yahya. Apa pun keputusan Kiai Miftah, kata Gus Yahya, seluruh jajaran PBNU akan selalu mendukung. Sebab Gus Yahya yakin, Kiai Miftah telah memiliki berbagai pertimbangan.

“Kami semua mendukung, karena kami yakin bahwa rais ‘aam mempunyai pertimbangan-pertimbangan yang matang dan sempurna,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.

Sebelumnya Kiai Miftachul Akhyar telah menyatakan diri mundur dari jabatan ketua umum MUI, saat memberikan arahan dalam rapat gabungan pengurus harian syuriyah dan tanfidziyah PBNU, di Kampus B Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Parung, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (9/3/2022) pekan lalu. Keputusan itu terlaksana dengan mengirim surat resmi pengunduran diri ke MUI, pada Februari 2022 lalu.

Namun hingga kini, belum ada jawaban resmi dari MUI terkait pengunduran diri Kiai Miftah. Meski begitu, Gus Yahya menyerahkan seluruh mekanisme yang akan dilakukan MUI.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button