Presiden FIFA, Gianni Infantino dan Erick Thohir, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia, saat memberikan penghormatan kepada para penggemar sebelum pertandingan Final Piala Dunia U-17 FIFA antara Jerman dan Prancis di Stadion Manahan pada tanggal 02 Desember 2023 di Surakarta, Indonesia. (Foto: FIFA via Getty Images)
Ketua Panitia Pelaksana Turnamen Piala Presiden 2024, Maruarar Sirait, menilai wajar bahwa Erick Thohir (Etho) mendapatkan tingkat kepuasan publik hingga 94 persen sebagai Ketua Umum PSSI.
Hal ini diungkapkan Maruarar, yang akrab disapa Ara dan kini menjabat sebagai Menteri Perumahan Rakyat, dalam pemaparan hasil survei oleh Indikator Politik Indonesia yang dipimpin Burhanuddin Muhtadi, Selasa (5/11/2024).
Survei tersebut menunjukkan mayoritas masyarakat merasa puas dengan kinerja Erick Thohir sebagai pemimpin PSSI, dengan tingkat kepuasan mencapai 94 persen.
“Erick pantas meraih 94 persen. Dengan segala yang telah dikerjakan dan dikorbankan untuk sepak bola Indonesia, wajar jika tingkat kepuasan publik sangat tinggi,” kata Ara.
Ara menilai Etho sapaannya telah membuat banyak terobosan selama dua tahun terakhir, terutama dalam membangun Timnas Indonesia yang lebih kuat dan berprestasi.
“Perbaikan yang Erick lakukan di antaranya adalah transparansi keuangan, pembenahan liga, peningkatan kualitas wasit, dan lain-lain. Tidak menutup kemungkinan tingkat kepuasan masyarakat terhadapnya akan mendekati 100 persen di masa mendatang,” tambah Ara.
Ara juga berharap PSSI di bawah kepemimpinan Erick terus melanjutkan pembenahan, terutama dalam pemberantasan mafia sepak bola. Ia menegaskan bahwa pelaku mafia sepak bola sebaiknya dihukum berat untuk memberikan efek jera.
“Bagi klub yang terlibat dalam praktik mafia sepak bola, lebih baik dibubarkan saja agar kapok. Saya akan mendukung tindakan tegas ini demi sepak bola Indonesia yang bersih,” ujar Ara.
Selain itu, Ara turut mengomentari tingginya kepuasan masyarakat terhadap kebijakan naturalisasi yang digagas PSSI. Berdasarkan survei, mayoritas masyarakat mendukung kebijakan tersebut, dengan tingkat persetujuan mencapai 71,5 persen.
“Itu hasil yang objektif berdasarkan survei. Saya melihat langsung kebanggaan masyarakat, baik dari penonton di stadion maupun netizen di media sosial. Saat menonton Timnas, ada rasa bangga yang berbeda,” tutur Ara.