Ketum PSSI Etho: Regulasi 8 Pemain Asing Liga 1 Belum Diputuskan


Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir menyampaikan bahwa pihaknya bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) belum membuat keputusan terkait rencana penambahan jumlah pemain asing untuk Liga 1 musim depan. Selepas Kongres Biasa PSSI di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2024), Etho, sapaan akrab Erick Thohir, menyebutkan bahwa keputusan jadi atau tidaknya regulasi baru itu diterapkan bakal diputuskan dalam 1-2 hari ke depan.

“Belum (ada keputusan terkait regulasi 8 pemain asing). Nanti 1-2 hari ini baru nanti (diputuskan),” kata Etho.

Saat ini, PSSI masih memberikan waktu kepada operator kompetisi dan seluruh jajaran klub Liga 1 untuk mereview kebijakan penambahan pemain asing. 

“Apalagi ada aturan AFC sekarang yang terbaru. Kami silakan, yang penting kami mendukung. Tetapi yang paling penting bagaimana Liga dan klub-klub harus bertransformasi seperti kami juga mendorong transformasi di Asprov,” ujarnya.

Erick berharap terkait penerapan regulasi delapan pemain asing ini dapat segera diumumkan. Seiring dengan itu, ia juga berharap LIB dapat menyusun jadwal kompetisi Liga 1 untuk jangka waktu tiga musim ke depan.

“Yang pasti kami minggu depan menginginkan operator Liga sudah bisa mengumumkan jadwal selama tiga tahun ke depan. Jadi nanti kami urus dengan pihak keamanan, kepolisian, dan lain-lain. Semuanya transparan,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, menjelaskan bahwa mulai musim depan, kuota pemain asing tiap klub Liga 1 akan bertambah menjadi delapan orang. Adapun komposisi delapan pemain asing itu meliputi enam bebas dan dua Asia. Meski jumlahnya bertambah, Ferry mengatakan setiap tim hanya bisa memainkan lima pemain asing bebas, plus satu Asia secara bersamaan di tiap pertandingan.

“Regulasi pemain asing akan menjadi 8 pemain asing. Tapi tetap yang main adalah 5+1. Satunya Asia bukan ASEAN. Kemudian 8-nya ada boleh ada di Daftar Susunan Pemain (DSP), sehingga nanti harus asing bergantian dengan asing. Asia tukar Asia,” ujarnya.

Menyusul regulasi tersebut, Ferry memastikan slot pemain ASEAN mulai musim depan akan dihapuskan. Pertimbangan penghapusan itu, kata Ferry, tak lain karena mahalnya harga pemain-pemain di kawasan Asia Tenggara.

“Tidak ada, tidak ada (ASEAN). ASEAN dan Asia juga mahal sekali,” katanya.