Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir (Etho), memperingatkan bahwa pelaksanaan konser Raisa dan BLACKPINK di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) akan berdampak pada fasilitas stadion yang telah ditunjuk sebagai venue Piala Dunia U-20 2023. Etho mengungkapkan bahwa SUGBK berisiko kehilangan statusnya sebagai venue penyelenggara jika hasil inpeksi ulang FIFA pada 21-27 Maret tidak memuaskan.
Etho menekankan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) dan Kementerian PUPR bertanggung jawab untuk melakukan perbaikan pada fasilitas stadion. Etho juga meminta perwakilan LOC untuk mengecek kondisi lapangan secara menyeluruh. “Tetapi PSSI ingin memastikan memberikan solusi, tapi konsekuensi yang ingin saya sampaikan 21-27 Maret FIFA berhak mencoret dari 6 tempat. Saya rasa sebelum dicoret kita akan kerja keras daripada malu,” tegas Etho dalam sesi jumpa pers di GBK Arena, Senin (6/3/2023).
Etho juga membocorkan sedikit catatan FIFA terhadap SUGBK, seperti fasilitas untuk keperluan broadcasting. “Contoh Jakarta (GBK) kamera platform harus ada pagar pembatas, tempat latihan,” kata Etho.
PSSI berusaha untuk memastikan keenam stadion yang telah ditunjuk sebagai venue Piala Dunia U-20 memenuhi persyaratan dan siap digunakan. Etho akan berkomunikasi dengan Gubernur, Wali kota, dan Bupati di masing-masing venue untuk memastikan persiapan berjalan lancar.
“Kami (memprioritaskan) keenam-enamnya (stadion), tapi kalau pemerintah daerah atau kita tidak siap, maka ini penting bagi kami untuk berkerjasama dengan Pemda. Kami akan menghubungi gubernur dan pemimpin daerah sebelum saya kunjungi hari Sabtu, Minggu, dan Senin. Mudah-mudahan beliau bersedia mendampingi sebagai Ketum PSSI,” kata Etho.
Ada enam stadion yang telah ditunjuk sebagai venue Piala Dunia U-20 2023, yaitu SUGBK Jakarta, Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali. Meskipun demikian, Etho tidak ingin mengungkapkan dua stadion yang memiliki potensi besar untuk dicoret oleh FIFA.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)