News

Keunggulan Anies-Andika, INSIS: Sama-sama Komunikator Ulung

Wacana menduetkan Gubernur DKI Anies Baswedan dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dalam Pilpres 2024, tak lepas dari potensi serta kapasitas keduanya.

“Keduanya adalah komunikator serta organisatoris ulung. Kekuatan berikutnya terletak pada latar belakang yang berbeda, perpaduan sipil dengan militer. Pokoknya klop-lah,” papar peneliti Institut Riset Indonesia (INSIS), Wildan Hakim kepada Inilah.com, Rabu (9/2/2022) .

Menurutnya, kemampuan komunikasi secara tegas, akurat, serta jernih menjadi penilaian krusial bagi semua tokoh politik yang akan berlaga dalam Pilpres 2024. “Komunikasi sebagai inti dari aktivitas politik mengharuskan seluruh aktor memiliki kapasitas yang mumpuni baik dalam hal berkomunikasi untuk keperluan internal maupun eksternal,” terangnya.

Ketegasan, akurasi, serta kejernihan saat berkomunikasi, menurut Wildan, terbentuk oleh rekam jejak si aktor politik. Pengalaman memimpin organisasi berskala besar punya pengaruh besar terhadap keterampilan berkomunikasi.

Anies dan Andika punya kesamaan. Anies pernah menjadi mendikbud meski hanya sebentar dan kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta dengan masa jabatan lima tahun penuh. Andhika berpengalaman panjang di militer yang mengharuskannya memiampin jajaran perwira,” kata Wildan.

Selanjutnya Wildan membedah kemampuan komunikasi dari kedua sosok berlatar belakang beda ini. Gaya komunikasi Anies Baswedan, selama ini, dikenal bagus. Pembawaannya tenang dengan artikuasi yang jernih. Sebagai tokoh politik, kemampuan Anies dalam berkomunikasi sudah terbukti. Jabatan Anies sebagai gubernur, mengharuskannya untuk bisa merespons berbagai isu seputar kebijakan publik yang terkadang mengandung kontroversi.

“Dengan adanya kontroversi, Anies justru makin diuji dan saya memastikan Pak Anies sudah siap dengan konsekuensi ujian itu sebagai seorang gubernur,” ujar Wildan yang juga dosen di Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia (UAI).

Wildan bilang, ada kesamaan gaya berkomunikasi antara Anies dengan Andika. Keduanya tidak pernah menunjukkan sikap temperamental atau marah di depan publik. Jenderal Andhika selalu terlihat tenang dan tegas dalam merepon masalah yang ada di TNI.

“Tidak hanya tegas, Andhika juga terlihat mampu memilah isu yang punya nilai berita bagi publik. Isu-isu seputar TNI dan militer ini sebenarnya bersifat spesifik. Kalau tidak peka, sang tokoh akan sulit menjadikan isu yang ada sebagai kapital atau modal untuk membangun keterkenalan. Jenderal Andika terlatih untuk bisa membangun keterkenalan ini sejak dia menjadi sebagai Kadispenad di Markas Besar AD,” urai Wildan.

Kekuatan Andhika, kata dia, kian terlihat pada sikapnya yang mendukung perbaikan citra di internal TNI. Dalam kasus pidana yang melibatkan anggota TNI, Andika dengan tegas meminta agar pelakunya dihukum. Dari sikap ini saja, Andika mampu menunjukkan keberpihakannya kepada warga sipil yang menjadi korban dalam kasus tersebut.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button