Kevin Diks Mengaku Diancam Wasit


Bek FC Copenhagen, Kevin Diks, mengungkapkan pengalaman tak menyenangkan dengan wasit Michal Očenáš dalam kemenangan timnya 2-1 atas Dinamo Minsk di ajang UEFA Conference League di Stadion Mehdi Huseynzade, Sumgayit, Azerbaijan, Jumat (29/11) dini hari WIB. 

Dalam wawancaranya dengan media lokal Bolt.Dk, Diks menyebutkan bahwa wasit mengancam akan memberinya kartu merah selama pertandingan berlangsung.

Insiden yang Mengejutkan

Setelah peluit akhir dibunyikan di Azerbaijan, Diks terlibat diskusi panas dengan sang wasit asal Slovakia tersebut. Dia menjelaskan bahwa sebelum pertandingan dimulai, dirinya sudah diperingatkan secara khusus oleh wasit dan asisten wasit.

“Sebelum pertandingan, mereka mendatangi saya dan berkata, ‘Kami tahu kamu. Kami pernah melihatmu sebelumnya. Tetap tenang,’” ujar Diks. 

Ia mengaku terkejut, namun menerima peringatan tersebut dengan janji akan bermain dengan tenang.

Ketegangan di Lapangan

Dalam pertandingan, sebuah insiden dengan Joseph Okoro dari Dinamo Minsk membuat suasana memanas. Diks mengaku tidak sengaja menginjak kaki lawannya dalam duel fisik. Okoro merespons dengan marah, dan wasit turut memberikan tekanan pada Diks.

“Wasit mengatakan, ‘Aku tahu kamu, diam! Kalau tidak, aku akan memberimu kartu merah.’ Saya mencoba menjelaskan bahwa saya tetap tenang dan meminta maaf kepada pemain Minsk karena insiden itu tidak disengaja,” ujar Diks.

Namun, Diks merasa pendekatan wasit sangat berlebihan. 

“Saya merasa dia terlalu marah. Kalau ini cara mereka memperlakukan pemain, ya sudah, tapi saya benar-benar terkejut,” lanjutnya.

Gol Penentu Kemenangan

Meski diwarnai ketegangan, bek Timnas Indonesia itu justru menjadi pahlawan FC Copenhagen dengan mencetak gol penentu kemenangan dalam laga tersebut. 

Tendangan penalti Diks pada menit ke-55 membuat FC Copenhagen menang 2-1 atas Dinamo Minsk. Ini adalah kemenangan pertama FC Copenhagen di ajang UEFA Conference League yang merupakan kasta ketiga turnamen klub Eropa.

Gol Kevin Diks ke gawang Dinamo Minsk membuat pemain 28 tahun itu menjadi top skor FC Copenhagen musim ini. Bersama gelandang asal Norwegia, Mohamed Elyounoussi, Diks sama-sama mengoleksi delapan gol di semua kompetisi.

Reaksi Diks terhadap Wasit

Diks mengakhiri wawancaranya dengan nada kecewa terhadap sikap wasit. 

“Kalau ini cara mereka menangani situasi, saya hanya bisa menerima. Tapi, saya terkejut dengan pendekatan mereka. Dia benar-benar terlihat marah.”

Kemenangan ini menjadi momen penting bagi FC Copenhagen, namun juga meninggalkan catatan kontroversial mengenai interaksi antara pemain dan wasit yang akan menjadi perhatian UEFA.