Kim Jong-un Robohkan Monumen Reunifikasi Korut-Korsel

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un disebut menghancurkan monumen reunifikasi yang melambangkan cita-cita menyatukan kembali dua Korea yang terpisah.

Menurut analisis citra dari portal berita pemantau Korut, NK News, Kim tampaknya telah menghancurkan monumen besar di Pyongyang.

“Monumen Tiga Piagam Reunifikasi Nasional tampak hilang dalam gambar resolusi menengah Planet Labs yang diambil pada Selasa (23/1/2024) pagi, meskipun tidak jelas kapan atau bagaimana tepatnya gambar tersebut hilang,” demikian laporan NK News, seperti dikutip CNN, Rabu (24/1/2024).

Monumen itu terakhir terlihat berdiri dalam citra satelit yang diambil pada 19 Januari. NK News menduga monumen itu sudah hilang pada 22 Januari.

Namun, gambar citra satelit dari perlintasan kereta api antar-Korea di Kaesong tak secara jelas menunjukkan ada pekerjaan skala besar untuk menghancurkan rel tersebut.

Citra dengan resolusi lebih tinggi atau foto darat yang diambil dari selatan perbatasan mungkin bisa menjelaskan status tersebut.

Laporan penghancuran monumen ini muncul usai Kim menegaskan Korut resmi menutup pintu rekonsiliasi dengan Korea Selatan saat rapat dengan parlemen pada pekan lalu.

Menurut NK News, Kim menyebut monumen itu ‘merusak pandangan’. Ia juga memerintah monumen tersebut ‘dihapus seluruhnya’.

Pemimpin Korut ini juga menganggap reunifikasi dengan Korsel sudah tak memungkinkan. Dia bahkan menyalahkan pemerintah negara tetangga itu yang menyebabkan upaya unifikasi hancur.

Monumen reunifikasi menggambarkan dua perempuan berpakaian tradisional Korea. Mereka memegang lambang garis besar seluruh Semenanjung Korea.

Monumen ini terbuat dari 740 batu bermutu tinggi yang dikirim dari dalam dan luar negeri.

Simbol reunifikasi ini berdiri di atas Jalan Thongil (Unifikasi) di barat daya Pyongyang. Jalan tersebut menghubungkan ibu kota Korut ke Kaesong dan menyeberang ke Korsel.

Monumen ini disebut memiliki tinggi sekitar 30 meter dan lebar 61,5 meter.

 

Sumber: Inilah.com