Market

Kinerja Bank Banten Mengilap, Tahun Depan Yakin Hyper Growth

Sepanjang 2021, Bank Banten menujukkan kinerja mengilap. Aset dan kreditnya melompat, tahun depan bakal tumbuh pesat.

Direktur Utama Bank Banten, Agus Syabarrudin menuturkan, saat ini, Bank Banten tengah menyusun berbagai langkah strategis untuk 2022. Misalnya, target audience serta berfokus di market primer perseroan yaitu regional Banten. “Tahun 2022 Saya yakin akan menjadi turning point bagi perseroan dan kami menargetkan terjadinya hypergrowth,” papar Agus, dikutip Antara, Senin (27/12/2021).

Bank Banten bersama Komisi III DPRD Provinsi Banten, tengah menyiapkan Ekosistem Keuangan Daerah (EKD). Jika Ekosistem keuangan daerah antara Pemda serta segenap pelaku usaha di Banten terkelola dengan baik, maka akan memberikan dampak yang signifikan untuk optimalisasi PAD dan memberikan lebih banyak keleluasaan untuk melakukan pembangunan di Banten.

“Berbagai proyek prioritas nasional yang terus bertumbuh di Banten akan menjadi fokus kami dalam menggenjot aspek bisnis perseroan. Bauran antara audience retail, UMKM dan korporasi yang masih sangat potensial akan menjadi andalan untuk mencapai target penyaluran fasilitas pembiayaan baru. EKD akan menjadi salah satu engine utama kami dalam mengejar target pertumbuhan yang hyper growth. Selain itu perseroan akan terus berupaya mencapai target rasio-rasio keuangan serta mengejar aspek permodalan yang disyaratkan oleh OJK dapat terpenuhi,” tutur Agus.

Ya, kinerja Bank Banten mengilap betul. Total aset Bank Banten per 30 September 2021, mencapai Rp7,21 triliun. Naik ketimbang Desember 2020 sebesar Rp5,33 triliun. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) bertumbuh Rp1,19 triliun dalam lima bulan, dari Rp2,53 triliun per April 2021 menjadi Rp3,72 triliun per September 2021.

Sementara porsi kredit per 30 September 2021 mencapai Rp3,15 triliun, atau naik Rp680 miliar. Atau setara 27,5% dari posisi Juni 2021 senilai Rp2,47 triliun. Adapun interest income per 30 September 2021 mencapai Rp209,8 miliar, naik Rp78,6 miliar atau setara 60% dari posisi Juni 2021 sebesar Rp131,2 miliar.

Adapun fee based income per 30 September 2021 mencapai Rp23,9 miliar, atau naik Rp11,2 miliar (89%) dibandingkan posisi Juni 2021 (Q2) sebesar Rp12,7 miliar.

Optimisme Bank Banten, cukup beralasan. Pekonomian Banten diprdiksikan berkembang pesat di tahun depan. Pada 2022, postur APBD akumulatif Provinsi bersama Kabupaten/Kota mencapai Rp40 triliun. Dengan proyeksi pertumbuhan 5,5%. Akselerasi ekonomi Banten terlihat dari berbagai proyek prioritas nasional, seperti KEK Tanjung Lesung, Tol Serang–Panimbang dan Tol Serpong-Balaraja, Kawasan industri terpadu Wilmar, serta Fase III MRT yang terbentang dari Cikarang-Balaraja.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button