Market

Kisah Henrico Menjalankan Bisnis Vape Selama PPKM

Memulai bisnis tidaklah mudah dan harus melewati beberapa tantangan berat untuk bisa tetap bertahan dengan segala kondisi.

Hal ini juga dialami oleh seorang wirausahawan Henrico Timbara Putra (41) yang mencoba peruntungannya dengan membuka toko vape selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Dengan keyakinan atas kekuatan brand, dan usahanya memasarkan lewat media sosial, influencer dan siaran WA, akhirnya berbuah hasil membuat para penggemarnya terus berdatangan untuk membeli.

Dari dua toko yang dikelolanya, ayah satu anak tersebut mendapatkan hasil yang lumayan setiap bulannya. Keuntungan perbulan dari masing-masing toko sangat menggiurkan.

Henrico yang dulunya seorang pegawai di industri printing mengaku, pada awalnya memulai usaha tanpa harapan, tetapi saat ini pendapatan dari bisnis vape ini tersebut dapat menutupi pengeluaran dan tagihannya, bahkan juga memberikan banyak peluang bagus yang sebelumnya tidak didapatkan untuk keluarganya.

Bisnis vapenya dimulai dengan membuka toko online. Setelah berjalan beberapa lama, Henrico memutuskan untuk membuka toko offline karena melihat permintaan pasar yang cukup tinggi.

Dia mengaku proses membuka toko RELX juga sangat mudah, hanya dengan kurun waktu kurang dari 30 hari, dari mulai pengajuan area, sampai dengan pembukaan toko, semua tutorial disediakan dan lengkap.

Bahkan ada tutorial tentang cara memasang furnitur. Henrico hanya perlu memberikan kepada kontraktor. Para Karyawan juga mendapatkan pelatihan secara lengkap sampai mereka mengerti.

Henrico menegaskan, membuka toko offline sangat mudah karena tidak perlu melakukan terlalu banyak pekerjaan. “Tetapi saya bisa mengendalikan semuanya dengan sistem yang disediakan,” paparnya, Senin (13/12/2021).

Henrico berbagi pengalaman bahwa sebelumnya adalah pengguna pod aktif, dan dulu masih sulit mencaari POD yang ada di Medan, Sumatera Utara. Kala itu ia juga menjajal semua brand pod yang ada.

Jika pun ada maka terkadang stok-nya tidak stabil. Ia pun berkeliling untuk mencari vape store, mencari pod yang closed-system (sekali pakai buang) sangat sulit.

“Kalau cerita 2-3 tahun lalu mungkin pengguna pod masih bisa dihitung pakai jari di Medan. Dan kultur rokok konvensional kita masih kuat. Jadi masih kurang awam pengguna POD ini. Kalau sekarang orang mulai banyak yang beralih, kesadaran kesehatan mulai meningkat, asap dan bau rokok juga uda gak nyaman. Jadi banyak perokok yang mencari tau sendiri POD itu apa,” katanya.

Henrico menyarankan bagi pemula untuk mencoba membuka toko RELX. Karena merk tersebut sangat cepat berkembang. Ditambah lagi dengan penguatan brand maka akan membantu penjualan juga.

“Jadi jangan khawatir dan miliki toko Anda secepatnya, kapan lagi punya bisnis global dengan citarasa lokal” tandasnya.

Terpisah, Viktor Wilson (30) mengaku mendapatkan jumlah yang sangat besar di setiap bulan dari bisnis toko RELX. Pendapatan yang fantastis tersebut karena toko RELX milik Viktor berada di kawasan bisnis dan komunitas sepeda.

Tidak heran, lajang yang pernah bekerja di bank ini mengaku sejak menekuni bisnis vape, ia telah memiliki kehidupan yang jauh lebih baik dalam hal pendapatan dan peluang bisnis.

“Ke depan saya segera membuka beberapa toko lagi. Karena RELX merupakan peluang bisnis yang baik. Apalagi brand-nya sangat mendukung dan memperhatikan partner bisnis,,” paparnya.

Keyakinan Viktor, pilihan membuka toko vape karena sebelumnya telah mempunyai toko vape sehingga vape adalah spesialisasinya. Setelah membuka toko RELX berbagai pengalaman pun telah didapatnya.

“Saran saya kepada orang lain yang ingin membuka toko RELX maka harus menggali lebih banyak informasi dan langsung menghubungi Tim RELX. Mereka akan mendukung dan membantu Anda menemukan lokasi yang terbaik dan pada saat menjalankan bisnisnya merekapun membantu agar bisnis nya sustainable (berkelanjutan),” pungkasnya.

Henrico dan Viktor mengakui jika RELX memberikan akses lebih mudah kepada para perokok dewasa untuk mengganti alternatif rokoknya dengan rokok elektrik yang lebih tidak berbahaya, apalagi RELX Internasional telah tersebar luas dengan pesat di berbagai kota di seluruh Indonesia sebagai pemenang penghargaan e- cigarettes.

Dengan dukungan yang kuat dari perusahaan kepada para mitranya, kedua pemilik toko ini mengaku awalnya mendapatkan kesempatan untuk menjadi pemilik toko RELX yang saat ini menjadi mimpi para pebisnis yang paling menarik melalui webpage RELX langsung.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button