Inilah kisah sahabat Nabi Muhammad SAW yang bernama Khalid bin Walid yang bergelar Saifullah Al-Maslul (Pedang Allah yang Terhunus). Seorang panglima perang yang sudah dilakoninya di berbagai medan pertempuran tanpa mengalami kekalahan.
Keyakinan tauhidnya kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad telah membentuknya sebagai sosok pemberani tanpa ada rasa takut sekalipun kematian. Hal ini diceritakan oleh Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Tak hanya medan peperangan, Khalid pun tak gentar untuk meminum racun yang paling mematikan dari seorang penyihir. Atas izin Allah, racun yang masuk ke dalam perutnya sama sekali tidak berdampak bagi Khalid.
“Suatu ketika Khalid masuk Persia, ia melihat ada orang sedang memegang racun yang dianggap paling kuat di Persia dan bisa membunuh peminumnya. Tidak ada kematian kecuali atas izin Allah SWT, kata Khalid sambil meminta racun tersebut,” kata UAH.
Usai menenggak racun, tak ada reaksi apapun dari tubuh Khalid. Jangankan kehilangan nyawa, rasa sakit pun tidak terasa olehnya. Keyakinan dan ketaqwaan bahwa takdir Allah lah menentukan batas hidup setiap orang.
UAH menjelaskan, Khalid mendapat pertolongan Allah karena merapalkan doa memohon perlindungan kepada Allah.
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Bismillahilladzii laa yadhurru ma asmihi syaiun fil ardhi wa laa fis samaai wa huwas sami ul alim.
Artinya: “Dengan nama Allah Yang bersama NamaNya sesuatu apa pun tidak akan celaka baik di bumi dan di langit. Dialah Maha Medengar lagi Maha Mengetahui. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad)
Kisah ini dikeluarkan oleh Imam Ahmad Rahimahullah dalam Kitab Fadla’ilush-Shahabah.
Dari kisah ini, ada karomah dan hikmah betapa kuatnya Iman Khalid bin Al-Walid kepada Allah. Ia membuktikan manfaat membaca doa tersebut agar terhindar dari racun, penyakit, atau hal-hal yang tidak diinginkan.