KJRI Jeddah Jelaskan Kronologi Kecelakaam Bus yang Tewaskan 6 WNI Jemaah Umrah


Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi, dapat memastikan bahwa kecelakaan bus yang membawa 20 jemaah umrah WNI di jalan lintas Madinah-Makkah pada Kamis (20/3/2025) bukan merupakan kecelakaan tunggal.

Konsul Jenderal (Konjen) RI untuk Jeddah, Yusron Ambary, menyatakan bahwa berdasarkan informasi awal yang didapatkan pihaknya, kecelakaan yang mengakibatkan meninggalnya enam WNI dalam rombongan umrah tersebut terjadi saat bus nahas yang mereka tumpangi tiba-tiba disalip kendaraan lain.

“Bus yang ditumpangi jemaah umrah Indonesia tersebut menabrak sebuah mobil jip yang tiba-tiba menyalip, sehingga bus terguling dan terbakar. Kedua kendaraan hangus terbakar,” kata Yusron dalam keterangannya yang dikutip Sabtu (22/3/2025).

Dia menyebut tabrakan yang terjadi membuat kedua kendaraan tersebut terbanting keluar jalur sebelum berhenti di pinggir jalan yang berpasir dan terbakar habis. Karena keluar jalur, kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut tak sampai menghalangi jalan raya.

Meski kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut sudah dapat dipastikan, Yusron menyatakan bahwa kronologi lengkap insiden masih didalami oleh otoritas Kerajaan Arab Saudi.

“Karena itu, sampai sekarang masih belum dapat ditentukan kadar kesalahan (kendaraan yang terlibat), dan dokumen terkait kecelakaan tersebut masih belum bisa diterbitkan,” ucapnya.

Ia menyatakan bahwa selain enam WNI, ada tiga WNA juga dilaporkan meninggal dunia dalam insiden tersebut, yaitu seorang WN Pakistan yang menjadi kenek bus serta dua WN Bangladesh yang berada di kendaraan jip yang terbakar.

Yusron turut memastikan bahwa tiga dari 14 korban selamat dari insiden kecelakaan bus tersebut masih memerlukan perawatan intensif. Ketiga korban dilaporkan mengalami luka bakar serius hingga patah tulang.

Sementara, 11 korban selamat lainnya sudah dapat melanjutkan ibadah umrah sesuai rencana di Makkah setelah menyelesaikan agenda umrah di Madinah sebelum kecelakaan.

“Kami juga terus berkomunikasi dengan tur umrah dan muassasah (penyedia layanan umrah) lokal untuk memantau kondisi rombongan yang melanjutkan program umrah mereka,” papar Yusron.