Organisasi sepak bola Eropa (UEFA) merilis penelitian dampak pandemi COVID-19 turut menghantam keuangan klub-klub Eropa. Dalam kurun waktu dua musim terakhir kerugian klub-klub Eropa mencapai tujuh miliar euro, atau sekitar Rp113,7 triliun (kurs Rp16,245).
Klub-klub papan atas Eropa menderita kerugian senilai empat miliar euro pada 2021. Kerugian naik dari tiga miliar euro dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Mayoritas kerugian itu lantaran stadion kosong di mana pendapatan dari penjualan tiket turun 88 persen pada 2020-2021. Pendapatan transfer juga merosot 40 persen.
Media Inggris mengatakan, laporan yang mencakup 724 klub di 54 divisi teratas Eropa. 900 juta euro diberikan sebagai diskon kepada pemegang hak siar, sementara pendapatan sponsor anjlok sebesar 1,7 miliar euro.
Melansir dari Reuters, Kamis (3/21/2022), Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengaku optimistis dengan penonton yang sudah diperkenankan kembali masuk stadion.
“Satu pelajaran dari dua tahun terakhir adalah bahwa hanya dengan solidaritas dan kerja sama, sepak bola Eropa dapat mengatasi tantangan eksistensial seperti pandemi ini,” katanya.
“Laporan ini memberi gambaran serius tentang tantangan pascapandemi yang menanti kita. Tetapi apakah pandemi tetap ada atau hilang, sepak bola Eropa akan tetap kuat, stabil, dan bersatu pada 2022,” tambahnya.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)