Koalisasi Pemerintahan Israel Retak, Utusan Trump Tekan Netanyahu Akhiri Perang Gaza


Pemerintahan Trump mendesak Israel untuk melanjutkan fase kedua gencatan senjata Gaza di tengah keretakan dalam koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait apakah akan melanjutkan perang setelah gencatan senjata enam minggu berakhir.

Utusan Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff dilaporkan bertemu dengan Netanyahu setelah mengunjungi Koridor Netzarim yang dikuasai Israel di Gaza. Ia menjadi pejabat senior AS pertama yang memasuki daerah kantong itu dalam lebih dari satu dekade.

Penyiar publik Israel Kan, mengungkapkan, kepada perdana menteri Israel, Witkoff mengatakan, bahwa Washington mengharapkan Israel mematuhi perjanjian untuk memperpanjang gencatan senjata ke fase kedua dan mengingatkan Netanyahu tentang dampak politiknya jika tidak mematuhinya. Witkoff selama ini telah mengambil sikap lebih keras terhadap Netanyahu, yang selama berbulan-bulan memblokir kesepakatan untuk mengakhiri perang.

Deskripsi di media Israel tentang pertemuan pertama Witkoff dengan Netanyahu menggambarkan sikap tak kenal kompromi dari Witkoff yang juga investor real estat tersebut, menuntut agar pemimpin Israel menyetujui gencatan senjata menjelang pelantikan Trump.

“Witkoff datang untuk memberi tahu [Netanyahu] bahwa kunjungan terakhir bukanlah sesuatu yang hanya terjadi satu kali, bahwa Trump mengharapkan dia untuk mematuhi apa yang telah disepakati,” kata seorang mantan pejabat Israel kepada The Washington Post setelah pertemuan itu Rabu.

Pembicaraan di Israel merupakan bagian dari dorongan diplomatik yang lebih luas dari pemerintahan Trump. Sehari sebelumnya Witkoff mengunjungi Arab Saudi bertemu dengan Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina Hussein Al-Sheikh dan menteri luar negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan.

Gencatan senjata yang rapuh sempat terganggu hanya beberapa jam setelah pertemuan mereka ketika Israel mengumumkan Kamis (30/1/2025) bahwa mereka menangguhkan pembebasan tahanan Palestina “sampai pemberitahuan lebih lanjut”. Ini terkait kemarahan Netanyahu melihat proses pembebasan sandera Israel oleh Hamas yang dinilai ‘membahayakan’ warganya. 

Netanyahu telah menghadapi penentangan dari anggota kabinet sayap kanan terhadap kesepakatan dengan Hamas, dan mengancam akan mengundurkan diri serta menjatuhkan pemerintahan. Tiga menteri dari partai ekstremis Jewish Power meninggalkan pemerintahan sebagai protes terhadap gencatan senjata. 

Menteri Keuangan Sayap Kanan Bezalel Smotrich juga telah mengancam akan mengikuti mereka jika Netanyahu tidak melanjutkan perang di akhir gencatan senjata saat ini.

AS, Qatar dan Mesir awal bulan ini menengahi perjanjian gencatan senjata multi-fase untuk secara bertahap mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 15 bulan. Jeda 42 hari pertama telah memungkinkan masuknya gelombang bantuan ke Gaza dan kembalinya ribuan warga Palestina yang mengungsi ke utara.

Berdasarkan kesepakatan pertukaran tahanan, Israel akan membebaskan hampir 2.000 tahanan Palestina dengan imbalan 33 tawanan. Tahap kedua Hamas akan membebaskan tahanan Israel yang tersisa, pasukan Israel mundur dari Gaza, dan berakhirnya perang secara permanen. Pembicaraan berikutnya dimulai di Doha pada 3 Februari.

Netanyahu akan mengunjungi Washington untuk berunding dengan Trump minggu depan, menjadi pemimpin asing pertama yang melakukan perjalanan tersebut sejak pelantikan presiden AS.

Perang Israel selama 15 bulan di Jalur Gaza telah menghancurkan sebagian besar wilayah itu dan menewaskan 47.460 warga Palestina, sebagian besar dari mereka warga sipil.