Sejak 2020, Wilmar menjadi salah satu swasta yang masuk keanggotaan Koalisi Private Sektor untuk Siak Hijau (KPSSH). Dukungan perseroan untuk mewujudkan industri sawit berkelanjutan serta kawasan ramah lingkungan.
Head Sustainability Wilmar Indonesia, Pujuh Kurniawan mengatakan, program Siak Hijau merupakan inisiatif Pemkab Siak, Riak bekerja sama dengan LSM (EcoNusantara dan Perkumpulan Elang) agar mendorong pihak swasta untuk terlibat dalam kebijakan tersebut.
“Secara lanskap berbasis jurisdiksi (jurisdictional landscape), sektor-sektor swasta berbasis kehutanan dan perkebunan sangat berperan dalam membangun perekonomian masyarakat, bahkan di luar zona itu sendiri. Salah satu sektor dengan pertumbuhan pesat di lanskap Siak adalah sektor perkebunan kelapa sawit,” kata Pujuh di Jakarta, Senin (25/3/2024).
Merujuk data Dinas Pertanian Kabupaten Siak, total tutupan luas kebun kelapa sawit di wilayah Kabupaten Siak adalah 328.872,68 hektare (ha). Terdiri dari perkebunan sawit yang dikelola perusahaan atau swasta seluas 120.797,68 ha. Dan sisanya perkebunan sawit rakyat seluas 208.075 ha.
Pujuh menerangkan, peran Wilmar dalam mendukung dan mendorong pencapaian Siak Hijau, melalui tiga program yaitu, peningkatan kapasitas petani swadaya (independent smallholder), pendampingan penerapan praktik pengelolaan kebun terbaik, dan Sertifikasi petani.
“Keterlibatan Wilmar dalam program ini di Lanskap Siak Hijau didasari sejumlah komitmen Wilmar. Pertama, memaksimalkan dampak ekonomi terhadap masyarakat di Siak. Kedua, memberikan contoh yang sangat baik dalam hal sinergisitas program perusahaan dengan kebijakan pemerintah. Ketiga, menunjukkan peran Wilmar dalam memperkuat KPSSH untuk mendorong pencapaian Siak Hijau,” kata Pujuh.
Sejak terlibat aktif dalam program pemberdayaan petani swadaya ini, kata Pujuh, Wilmar telah bermitra dan mendampingi 5 koperasi petani swadaya di Kabupaten Siak. Jumlah anggota 1.500 orang dengan lahan seluas 2.500 ha.
Dari total petani yang didampingi tersebut, lanjutnya, terdapat dua koperasi yang berhasil mendapatkan sertifikasi ISPO pada 2019. Sedangkan dua koperasi lainnya sedang dalam proses penyelesaian sertifikasi ISPO pada awal 2024.
“Dan, satu koperasi sedang berproses untuk mencapai sertifikat ISPO. Program ini dijalankan bersama dengan para pihak yang berada di wilayah Kabupaten Siak, antara lain melibatkan PT Permodalan Siak (Persi), Dinas Perkebunan, dan dinas terkait lainnya,” terang Pujuh.
Selain Kabupaten Siak, lanjutnya, Wilmar juga melakukan program pemberdayaan petani swadaya di sejumlah provinsi. Mulai Jambi, Sumatera Utara, dan Kalimantan Barat. Wilmar telah bermitra dan mendampingi 14 kelompok petani swadaya, jumlah totalnya mencapai 5.760 orang, dan luas area 12.584 ha.
Secara keseluruhan, terdapat 9 kelompok petani swadaya yang telah berhasil mendapatkan sertifikat ISPO, yang mencakup 8.992 ha kebun dari 3.707 petani swadaya.
“Berdasarkan keberhasilan Wilmar dalam bermitra dan mendampingi petani swadaya dalam mencapai sawit yang berkelanjutan. Pihak KPSSH dan Sekretariat Siak Hijau mengharapkan adanya kontribusi yang lebih luas dari para stakeholder di Kabupaten Siak, untuk mencapai tujuan dari lanskap Siak Hijau ini,” kata Pujuh.
Leave a Reply
Lihat Komentar