News

Komisi VIII DPR RI: Kita Perlu Perkenalkan Islam Indonesia kepada Dunia, Bisa Dimulai dari Spanyol

Anggota Komisi VIII DPR RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Maman Imanul Haq menyampaikan pentingnya memperkenalkan keunggulan Islam Indonesia kepada dunia. Hal itu ia sampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ‘Religious Moderation: The Indonesian and Spanish Study Case‘ yang digelar KBRI Madrid di Agastia, 65 Madrid, Spanyol.

“Menghadiri forum ini, mendengarkan pemaparan Dubes Muhammad Najib, saya jadi teringat gagasan Gus Dur. Saat itu saya sempat mendampingi beliau 8 tahun. Beliau selalu menekankan pentingnya memperkenalkan keunggulan Islam Nusantara kepada dunia. Sehingga dunia tahu bahwa Islam itu bisa diimplementasikan secara transformatif dengan berbagai kebudayaan, sains dan teknologi, politik dan lainnya. Agar dunia tidak melulu melihat Islam hanya sebagai Arab dengan segala kebudayaannya,” kata Maman.

Anggota DPR RI dari dapil Sumedang, Majelengka dan Subang itu juga menjadikan Spanyol sebagai contoh bagaimana Islam berkembang di daratan Eropa, bahkan hingga 800 tahun.

“Kita lihat Islam di Spanyol ini. Di Alhambra, Andalusia, dan seterusnya. Luar biasa. Kalau Pak Dubes Najib ingin membangun poros Jakarta-Madrid-Abu Dhabi, gagasan dan gerakan ini harus kita dukung bersama. Saatnya Islam tidak lagi low profile tapi high profile. Ini harus didukung semua pihak, termasuk kementerian agama”.

Selain rombongan anggota DPR RI Komisi VIII dalam kegiatan kunjungan lapangan yang dilakukan selama 6 hari di Spanyol ini juga dihadiri oleh Sekretaris Dirjen Pendis Kementerian Agama Rahmat Mulyana Sapdi. Menurutnya Kementerian Agama punya anggaran yang cukup besar untuk mengarusutamakan modrasi beragam.

“Kita punya anggaran sebesar 3,2 triliun untuk moderasi beragama. Tapi bentuknya beragam, ada insersi kepada kurikulum, konter-narasi, dan lainnya. Mudah-mudahan ke depan bisa lebih dioptimalkan untuk memperkenalkan Islam Indonesia yang moderat kepada dunia.”

Sementara itu, anggota DPR RI asal dapil Lampung 2 dari PDIP l, I Komang Khoiri, berharap agar anggaran Kemenag tidak banyak fokus ke dalam lingkungan Kemenag sendiri, tetapi juga ke luar.

“Penting untuk dialokasikan ke luar Kemenag, sehingga menjadi gerakan yang semarak. Bisa melakukan banyak hal. Karena dimensi moderasi beragama itu luas,” ujarnya.

Selama mengikuti FGD yang diselenggarakan KBRI Madrid dan Komisi VIII DPR RI, salah satu delegasi parlemen Indonesua Maria Yohana menyebut bahwa dialog-dialog seperti ini penting untuk memperkuat pengalaman dan pengetahuan lintas-iman.

“Saya berada di Spanyol, ikut FGD ini, mendengarkan penjelasan Pak Dubes dan Ibrahim Hernàndez tadi. Sebagai seorang Katolik saya bisa bersaksi bahwa Islam itu indah,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button