Komite Keamanan Nasional Parlemen Iran Gelar Sidang Darurat soal Lebanon


Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran menggelar sidang darurat pada Sabtu (28/9/2024) untuk membahas serangan terbaru Israel di kawasan tersebut, dengan fokus utama pada situasi di Lebanon.

Juru bicara komite, Ebrahim Rezaei, menyebut sidang itu berfokus pada ‘penyelidikan terhadap peristiwa-peristiwa terbaru di wilayah tersebut, termasuk kejahatan yang dilakukan oleh rezim Zionis di pinggiran selatan Beirut’.

“Zionis sedang menyaksikan hari-hari terakhir mereka di wilayah pendudukan, dan peristiwa-peristiwa ini akan menandai awal dari akhir bagi rezim Zionis yang terkutuk dan kriminal,” kata Rezaei, seperti dikutip dari kantor berita Iran, IRNA, Minggu (29/9/2024).

Sidang darurat itu digelar tak lama setelah pengumuman dari pihak militer Israel yang menyebutkan mereka telah membunuh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada Jumat (27/9/2024) malam.

Komandan senior Pengawal Revolusi Iran Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan dilaporkan ikut tewas dalam serangan Israel tersebut.

Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan rentetan serangan udara Israel yang berlangsung sejak Senin (23/9/2024) telah menewaskan hampir 800 orang dan melukai lebih dari 2.300.

Kementerian itu juga melaporkan bahwa sejak Oktober tahun lalu, jumlah korban tewas di Lebanon mencapai 1.622, dengan 98.800 orang terlantar dari wilayah selatan dan timur negara tersebut.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak serangan besar-besaran militer Israel terhadap Jalur Gaza, Palestina pada 7 Oktober tahun lalu.

Konflik di Gaza telah merenggut nyawa hampir 41.600 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.

Masyarakat internasional telah menyampaikan keprihatinan mendalam atas serangan udara Israel di Lebanon, memperingatkan bahwa serangan tersebut bisa memperluas konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.

Hamas Mengutuk Pembunuhan Nasrallah

Sementara itu, Hamas mengutuk keras pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

“Kami mengutuk dengan sekeras-kerasnya agresi Zionis biadab ini dan penargetan bangunan-bangunan tempat tinggal… dan kami menganggapnya sebagai tindakan teroris pengecut,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Sabtu.

Kelompok pejuang kemerdekaan Palestina itu pun menyampaikan ‘belasungkawa, dan solidaritas kepada saudara-saudara Hizbullah dan Perlawanan Islam di Lebanon atas kesyahidan Hassan Nasrallah’.