Konon, Inilah Para Simpanan JFK, Selain Marilyn Monroe

Alford menghabiskan satu setengah tahun bekerja di Gedung Putih. Seperti yang diklaim Alford dalam bukunya “Once Upon a Secret”, ia bahkan kehilangan keperawanannya karena JFK. “Dibutakan oleh kekuasaan dan karisma presiden, saya berkomitmen penuh untuk merahasiakan perselingkuhan kami,”kata dia.

 

Tidak hanya dikenang sebagai Presiden yang menentang kebiasaan segregasi di sekolah dan ruang-ruang publik AS, Presiden John F. Kennedy juga dikenal sebagai presiden yang senang bermain api, dengan menjalin “affair” dengan banyak perempuan. Sau di antaranya, yang paling diketahui publik adalah hubungannya dengan Bintang film dan simbol seks saat itu, Marilyn Monroe. 

“Saya sekarang bisa pensiun dari dunia politik setelah ‘Selamat Ulang Tahun’ dinyanyikan dengan cara yang manis dan menyehatkan,” kata JFK, bercanda setelah bintang “Gentleman Prefer Blondes” itu membawakan untuknya lagu “Happy Birthday” pada ultahnya di tahun 1962. 

Namun konon, hubungan belakang JFK bukan hanya dengan Monroe. Sang istri, Ibu Negara Jackie Kennedy, rupanya sadar akan kemesraan suaminya dengan banyak  perempuan lain itu. “Dia tidak naif tentang hal itu,”kata penulis biografi para selebritas Hollywood, J. Randy Taraborrelli. Banyak yang percaya, Kennedy-Jackie tetap menyatu karena sang istri percaya bahwa perkawinan itu dilakukan untuk bersatu sampai mati.  

Berikut beberapa nama selain Marilyn Monroe, yang banyak disebut-sebut sebagai bagian dari “kisah-kisah belakang” JFK. 

Mimi Alford, pekerja magang di Gedung Putih

Menurut memoarnya yang laris pada 2013, “Once Upon a Secret,” pekerja magang Gedung Putih, Mimi Alford baru berusia 19 tahun ketika Presiden John F. Kennedy mengejarnya. Saat itu JFK berusia 45 tahun. Alford, yang saat itu bernama Mimi Beardsley, menulis surat kepada Ibu Negara Jackie Kennedy untuk meminta pekerjaan. Mimi berasal dari latar belakang lapisan atas Pantai Timur dan tampaknya memiliki beberapa kesamaan dengan keluarga Bouvier yang kaya.

Mimi bertemu Presiden dan sahabatnya, Dave Powers, di tepi kolam renang Gedung Putih selama minggu pertamanya bekerja. Sang Bos langsung menyukainya. “[Dia] tidak bisa menolak seorang gadis yang memiliki sedikit status sosial dalam dirinya,” tulis Alford dalam “Once Upon a Secret”, menceritakan bagaimana Presiden mengundangnya ke ruangannya untuk minum (melalui penjaga).

Alford menghabiskan satu setengah tahun bekerja di Gedung Putih. Seperti yang diklaim Alford dalam bukunya, ia bahkan kehilangan keperawanannya karena JFK. “Dibutakan oleh kekuasaan dan karisma presiden, saya berkomitmen penuh untuk merahasiakan perselingkuhan kami,”kata dia. “Saya tidak bisa mengatakan hubungan kami romantis. Itu lebih bersifat seksual, intim, dan penuh gairah,” tulis Alford, yang baru berani angkat bicara 50 tahun kemudian.

Priscilla Wear dan Jill Cowan, Sekretaris Gedung Putih

Selama masa kepresidenan Kennedy, Sekretaris Gedung Putih, Priscilla Wear dan Jill Cowan, diberi kode nama “Fiddle and Faddle” oleh dinas rahasia karena keterlibatan rutin mereka dengan presiden. Menurut laporan dari berbagai rekan kerja, mereka berenang bersama JFK (saat santai dari mumetnya Perang Dingin, menurut The Atlantic.) Banyak upaya dilakukan untuk memastikan Ibu Negara Jackie Kennedy tak terlalu mendapatkan bukti yang lebih telanjang. Tim akan datang untuk membersihkan sisa JFK dan simpanannya, sebelum Jackie kembali.

Meskipun presiden telah berupaya sebaik-baiknya, istrinya tidak tertipu. Konon, saat mengajak reporter Prancis berkeliling Gedung Putih, waktu Ibu Negara melewati meja Priscilla Wear, ia berkata (dalam bahasa Prancis), “Dan ada wanita yang tak seharusnya ditiduri oleh suamiku….” Menurut Forbes, Kennedy juga pernah menjalin hubungan dengan Pamela Turnure, sekretaris pribadi Jackie. Namun keluarga Turnure membantah dengan menyatakan tidak ada bukti untuk itu.

Judith Exner, mantan Frank Sinatra dan ‘mainan’ mafia

Dalam memoarnya yang terbit 1977, “My Story,” Judith Exner mendaku dirinya berselingkuh dengan John F. Kennedy selama lebih dari dua tahun. Exner, yang menikah dengan aktor William Campbell di awal tahun 50-an, bersahabat dengan beberapa artis papan atas Hollywood. 

Setelah perceraiannya, dia memulai hubungan biasa dengan Frank Sinatra, dan pelantun “Fly Me to the Moon” itu akhirnya memperkenalkannya kepada JFK pada 1960. Berkat Sinatra, dia juga mengenal dekat bos mafia Chicago, Sam Giancana.

Bertentangan dengan apa yang dia katakan kepada Senat di bawah sumpah pada tahun 1975, Exner dilaporkan berperan sebagai penghubung antara keluarga mafia Chicago yang paling berkuasa dengan Presiden. “Saya berbohong ketika saya mengatakan bahwa saya bukan penghubung antara Presiden Kennedy dan Mafia,” katanya kepada majalah People pada tahun 1988, setelah didiagnosis menderita kanker. “Saya berbohong ketika mengatakan bahwa Presiden Kennedy tidak mengetahui persahabatan saya dengan mafia. Dia tahu segalanya tentang hubungan saya dengan Sam Giancana dan Johnny Roselli, karena saya menemui mereka untuknya.”

Menurut Exner, dia menyampaikan pesan antara kedua partai, dan JFK diduga meminta dukungan Giancana dalam kampanyenya. “Saya berusia 26 tahun dan sedang jatuh cinta,”kata Exner kepada Vanity Fair dalam sebuah wawancara tahun 1997. Ia mengaku tak bisa menolak pesona Presiden. Pada 1962, menurutnya, dia hamil oleh Presiden. JFK pula, bersama Giancana, yang membantu mengatur aborsi, yang pada saat itu ilegal.

Ikon Hollywood Marlene Dietrich dan model Jerman Timur Ellen Rometsch

Menurut Marlene Dietrich, yang tampil dalam film “Judgement at Nuremberg” dan “Witness for the Prosecution“, dia pernah tidur dengan JFK saat tampil di Gedung Putih pada 1962. Menariknya, dia juga mengaku pernah berselingkuh dengan Joe Kennedy, ayah JFK yang playboy, lebih dari dua dekade sebelumnya. 

Seperti yang diceritakan teman lama Dietrich, Gore Vidal, bertahun-tahun kemudian, aktris tersebut telah berusia lebih dari 60 tahun ketika JFK merayunya. “Anda tahu, Tuan Presiden, saya tidak lagi muda,”katanya, meski akhirnya ia mengaku kepada Vanity Fair, untuk mengalah. Pertemuan yang relatif singkat terjadi, setelah itu JFK mengajukan pertanyaan: “Apakah Anda pernah tidur dengan ayah saya?” Dietrich memutuskan untuk berbohong. “Dia mencoba, tapi saya tidak pernah melakukannya,”kata dia. 

Meski Marlene mungkin salah satu wanita paling legendaris yang pernah ditiduri JFK, namun hubungannya dengan model Jerman Timur, Ellen Rometsch, adalah yang paling berisiko. Rometsch bertemu Kennedy saat bekerja sebagai nyonya rumah di tempat persembunyian pribadinya bernama Quorum Club. Rometsch sangat mungkin merupakan mata-mata Jerman Timur. 

Menurut orang dalam Gedung Putih, Robert Gene Baker, dia mirip Elizabeth Taylor, dan dengan cepat menarik minat banyak pria. Konon setelah itu, saudara laki-laki JFK, Robert Kennedy, akhirnya mendeportasi Ellen Rometsch kembali ke Jerman. Sang Jaksa Agung saat itu khawatir hubungan Rometsch dengan presiden akan terungkap, terutama mengingat penyelidikan FBI yang saat itu sedang marak-maraknya. 

Mary Pinchot Meyer, teman Jackie Kennedy

Seperti kisah Marilyn Monroe, hubungan Mary Pinchot Meyer dengan JFK pun berakhir tragis. Meyer menduduki peringkat tinggi di tangga sosial. Dia tumbuh kaya, bersekolah di sekolah terbaik di New York (tempat dia pertama kali bertemu John F. Kennedy), dan menikah dengan seorang pejabat CIA. Pada pertengahan tahun 1950-an, bertahun-tahun sebelum JFK menjadi presiden, keluarga Meyer dan keluarga Kennedy tinggal bersebelahan di Washington D.C. Di sini, dia bersahabat dengan calon Ibu Negara Jackie Kennedy.

Setelah perceraiannya pada 1958, Meyer mulai menjalin hubungan asmara dengan JFK. Mereka memiliki hubungan selama bertahun-tahun, diduga bereksperimen dengan psikedelik dan mendiskusikan politik secara rahasia. Pada 1964, setahun setelah kematian JFK, Meyer dibunuh secara misterius. Meski kurang bukti, Ray Crump Jr. ditangkap karena kejahatan tersebut. Dia akhirnya dibebaskan berkat pengacaranya, Dovey Johnson Roundtree. “[Crump] adalah orang yang sempurna, bahkan lebih baik daripada Lee Harvey Oswald,” klaim penulis “Chappaquiddick“, Leo Damore. Kepada majalah Smithsonian, Damore mengatakan, “Mary Meyer dibunuh pembunuh bayaran profesional yang terlatih, kemungkinan besar seseorang yang terkait dengan operasi CIA.” [The List dan berbagai sumber lain dalam tulisan]