Konsistensi Veddriq Leonardo Diuji di Piala Dunia Panjat Tebing Seoul 2024


Seri Lead & Speed ​​World Cup atau Piala Dunia Panjat Tebing di Seoul, Korea Selatan, kembali menjadi panggung tantangan bagi dua pemanjat tebing terbaik Indonesia, Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin. Keduanya akan berlaga pada ajang yang digelar di Kangnam Sports Climbing Center mulai hari ini, Jumat (4/9/2024). 

Seri ini menjadi kesempatan bagi Veddriq untuk mengukuhkan konsistensinya sebagai pemanjat terbaik dunia, sementara bagi Kiromal, ajang ini adalah kesempatan untuk merebut kembali gelar pemegang rekor dunia yang sempat melayang.

Veddriq Leonardo, pemegang medali emas nomor speed Olimpiade Paris 2024, akan kembali diuji setelah performanya yang kurang memuaskan di seri Piala Dunia Wujiang, China, di mana ia hanya mencapai perempat final dan menempati peringkat ke-30 dunia dengan 455 poin. 

Dalam tiga tahun berturut-turut sejak 2021, Veddriq selalu keluar sebagai juara di nomor speed Piala Dunia, menjadikannya satu-satunya atlet yang meraih kemenangan tiga kali berturut-turut dalam sejarah kompetisi ini.

Namun, setelah fokus penuh pada Olimpiade Paris 2024, Veddriq hanya berpartisipasi di satu seri Piala Dunia tahun ini. Seri di Seoul akan menjadi momen kembalinya ia berkompetisi di arena dunia, dengan konsistensinya sebagai tantangan utama. “Piala Dunia di Seoul adalah kesempatan bagi Veddriq untuk kembali menunjukkan kualitasnya sebagai pemanjat kelas dunia,” kata Hendra Basir, pelatih panjat tebing Indonesia.

Rebut Takhta Pemegang Rekor Dunia

Bagi Kiromal Katibin, Piala Dunia Seoul menjadi momen penting untuk merebut kembali gelar sebagai manusia tercepat di dinding panjat. Kiromal pertama kali mencetak rekor dunia pada Piala Dunia Salt Lake City, AS, 2022, dengan catatan waktu 5,25 detik, sebelum akhirnya direbut oleh rekan senegaranya, Veddriq Leonardo, dengan waktu 5,20 detik. 

Kiromal kemudian menorehkan prestasi gemilang dengan menjadi pemanjat pertama yang menembus angka 5 detik pada Piala Dunia Chamonix, Perancis, 2022, sebelum rekornya dipecahkan lagi oleh Veddriq setahun kemudian di Seoul dengan catatan 4,98 detik.

Namun, cedera pada tahun 2023 membuat nama Kiromal menghilang dari daftar pemegang rekor dunia. Kini, setelah pulih sepenuhnya, Kiromal siap untuk kembali memecahkan rekor, dengan target menaklukkan waktu 4,74 detik yang dicatatkan oleh Samuel Watson (AS) pada Olimpiade Paris 2024. 

“Ini adalah waktu yang tepat untuk kembali beraksi. Setelah pulih dari cedera, saya lebih fokus dan siap menantang diri untuk memecahkan rekor dunia lagi,” ujar Kiromal.

Persiapan Menuju Olimpiade Los Angeles 2028

Tak hanya berfokus pada Piala Dunia, kedua pemanjat juga mempersiapkan diri untuk tampil di Olimpiade Los Angeles 2028. Meski Kiromal gagal lolos kualifikasi untuk Paris 2024, harapannya kini tertuju pada kesempatan di ajang empat tahunan selanjutnya. “Piala Dunia ini menjadi batu loncatan untuk membangun kepercayaan diri dan meningkatkan performa menuju Los Angeles 2028,” tambah Kiromal.

Dengan misi utama mengumpulkan poin sebanyak mungkin untuk menjaga peluang Indonesia dalam seri Piala Dunia tahun depan, Hendra Basir menegaskan pentingnya hasil di Seoul. “Setiap negara biasanya mendapatkan kuota dua atlet, tetapi peringkat tinggi bisa memberi kita peluang lebih besar untuk mendapatkan kuota tambahan,” jelasnya.

Kompetisi Piala Dunia Seoul menjadi arena pertarungan yang sangat dinantikan bagi Veddriq Leonardo dan Kiromal Katibin. Akankah Veddriq berhasil mempertahankan konsistensinya? Mampukah Kiromal kembali merebut rekor dunia? Semua akan terjawab di dinding panjat Seoul.