Banyak orang yang memilih minum kopi untuk mengawali hari sebelum beraktivitas. Kopi menjadi begitu dekat dengan masyarakat. Kopi Indonesia yang begitu beragam sudah menjadi bagian dari budaya dan pilihan utama masyarakat untuk memulai hari.
Pertumbuhan industri kopi di Indonesia semakin marak setelah pandemi COVID 19. Direktur Panorama Media, Royanto Handaya menyebut bahwa di Indonesia, kopi sudah menjadi culture atau budaya yang menghiasi mobilitas masyarakat.
“Itu sebabnya kami melihat itu penting, karena buat orang Indonesia kopi itu bukan hanya lifestyle, tapi sudah menjadi culture,” kata Roy saat Konferensi Pers Cafe and Brasserrie Expo dan Indonesia Cafe Festival di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/2/2023).
Roy mengibaratkan kopi di Indonesia seperti magical drink, yang diartikan jika masyarakat belum meminum kopi, seakan matahari tidak terbit. Kopi adalah alternatif minuman non alkohol bagi mayoritas penduduk di Indonesia muslim dari pilihan lain yaitu teh.
“Karena 90 persen penduduk Indonesia adalah muslim, secara budaya kita sudah terbisa untuk mencari social drink yang non alkohol, pilihannya kopi dan teh,” ujarnya.
Dengan negara yang memiliki bebagai macam pulau, Roy melihat Indonesia memiliki ciri khas rasa dan aroma kopi dari daerah masing-masing. Sehingga keunikan itulah yang membuat Indonesia dapat berkembang dalam industri makanan dan minuman.
“Kopi di daerah satu dan yang lain itu beda rasanya, aromanya ini menjadi keunikan terbaru,” tambah Roy.
Diketahui sebelumnya, Indonesia menduduki peringkat kedua dalam produsen kopi di ASEAN. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia sampai oktober tahun 2022, ekspor kopi di Indonesia naik mencapai 41 persen. Roy melihat industri makanan dan minuman menajdi salah satu yang berkontribusi pertumbuhan ekonomi ini.
“Angkanya luar biasa, di sisi industri makanan minuman atau cafe dan resto, itu pertumbuhannya 3,57 persen, jadi kontribusi pertumbuhan makanan minuman itu termasuk cafe dan restaurant,” tutupnya.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)