Korban Terakhir Erupsi Marapi Dievakuasi, Operasi SAR Resmi Ditutup

Wakapolda Sumatera Barat (Sumbar) Brigjen Polisi Edi Mardiyanto resmi menutup operasi pencarian korban erupsi Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam.  

“Mulai malam ini seluruh tim yang ikut dalam operasi pencarian akan kembali ke satuan masing-masing,” kata Edi Mardiyanto di Kabupaten Agam, Rabu (6/12/2023) malam.  

Penutupan operasi pencarian tersebut dikarenakan seluruh korban yang terdata di sistem booking online Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumbar telah ditemukan.  

Rinciannya 52 pendaki dalam kondisi selamat dan sisanya dinyatakan meninggal dunia. Seluruh korban meninggal telah dibawa ke Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Kota Bukittinggi guna pencocokan data (identifikasi) oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar.  

Di waktu bersamaan Wakapolda menegaskan pemerintah daerah bersama pemangku kepentingan terkait juga menutup seluruh jalur pendakian Gunung Marapi pascaerupsi pada Minggu (3/12).  

Langkah itu diambil guna menghindari kemungkinan terburuk seperti jatuhnya korban jiwa akibat erupsi. Apalagi, hingga kini gunung setinggi 2.891 meter dari permukaan laut (Mdpl) itu masih dalam kategori waspada atau level II.

Terkait masyarakat yang bermukim di sekitar kaki gunung, jenderal bintang satu itu mengatakan kepala daerah, kapolres dan dandim untuk selalu mewaspadai kemungkinan erupsi.  

Terakhir, bagi masyarakat yang diduga masih kehilangan anggota keluarga di kawasan Gunung Marapi dapat melapor ke RSAM Bukittinggi. Pada rumah sakit yang sama juga dijadikan lokasi identifikasi data jenazah dengan perwakilan keluarga korban.

Evakuasi Korban Terakhir 

Tim gabungan berhasil mengevakuasi korban ke-75 erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat dalam kondisi meninggal dunia pada hari keempat pencarian, Rabu.

“Ya, ini merupakan target kita. Dari laporan jumlahnya sudah 75,” kata Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardiyanto di Kabupaten Agam.

Korban terakhir diketahui berjenis kelamin perempuan namun identitas lengkapnya belum dapat dipastikan sebab masih membutuhkan pencocokan data atau identifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar.

Identifikasi seluruh korban erupsi Marapi dipusatkan di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Kota Bukittinggi.

Dengan temuan itu, 23 di antara 75 pendaki dinyatakan meninggal dunia pascaerupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12).”Korban ditemukan di sekitar kawah pukul 15.30 WIB,” kata dia.

Data 75 orang tersebut merujuk pada daftar pemesanan daring yang dihimpun Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumba

Sumber: Inilah.com