Jumlah korban jiwa di Jalur Gaza akibat serangan militer Israel terus meningkat drastis. Berdasarkan laporan terbaru Kementerian Kesehatan Palestina, hingga Kamis, 4 April 2025, tercatat lebih dari 50.600 warga Palestina tewas, dan 115.000 lainnya mengalami luka-luka sejak agresi militer dimulai pada 7 Oktober 2023.
Laporan tersebut menegaskan bahwa mayoritas korban merupakan perempuan dan anak-anak, menunjukkan eskalasi kekerasan yang tidak pandang bulu terhadap warga sipil. Bahkan dalam 24 jam terakhir saja, militer Israel dilaporkan telah membunuh sedikitnya 86 warga Gaza dalam serangan udara dan artileri di berbagai wilayah.
Kota Runtuh, Fasilitas Publik Lumpuh
Kondisi di Gaza digambarkan sebagai bencana kemanusiaan modern. Infrastruktur sipil seperti rumah sakit, sekolah, masjid, dan jaringan air bersih dilaporkan telah hancur akibat serangan tanpa henti. Pemerintah lokal di Rafah mengungkapkan bahwa lebih dari 90 persen wilayah kota tersebut telah luluh lantak, dengan sebagian besar wilayah kini tidak lagi layak huni.
22 dari 24 sumur air di Rafah hancur, memutus akses air bersih bagi puluhan ribu warga yang mengungsi. Seluruh pusat layanan kesehatan di kota itu tidak lagi berfungsi, termasuk Rumah Sakit Abu Youssef al-Najjar yang diledakkan menggunakan robot peledak oleh militer Israel.
Sementara itu, lebih dari 100 masjid di Gaza telah dihancurkan atau mengalami kerusakan berat, memperkuat dugaan adanya pola sistematis dalam menghancurkan identitas dan ketahanan masyarakat Palestina.
Dunia Diam, Keadilan Mandek
Meskipun Israel kini menghadapi tuntutan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) dan surat penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu serta mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, serangan terhadap Gaza terus berlangsung tanpa jeda.
Seruan internasional untuk gencatan senjata sejauh ini belum membuahkan hasil. Negara-negara besar, terutama Amerika Serikat, dinilai terus memberikan dukungan politik dan militer kepada Israel, membuat upaya perdamaian menjadi semakin mustahil.
“Selama ekonomi dan politik Amerika Serikat masih sangat kuat, negara-negara lain tidak akan bisa berbuat banyak untuk menghentikan penjajahan dan kezaliman Israel,” ujar Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, dalam pernyataan terpisah.
Ajak Masyarakat Indonesia Berkontribusi
Menyikapi tragedi ini, Inilah.com mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menunjukkan solidaritas kemanusiaan dengan berdonasi melalui platform Kitabisa. Dana yang terkumpul akan disalurkan melalui lembaga kemanusiaan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan darurat para korban di Gaza.
Untuk berdonasi, masyarakat dapat mengakses laman: https://kitabisa.com/campaign/bantugaza